Dari atas pohon, Yurina sudah bisa melihat Erza dan Keiko yang berjalan mendekati markasnya. Mata Yurina begitu awas karena tidak ingin sampai melewatkan Akemi.
"Siapapun boleh lewat, kecuali Akemi," batin Yurina.
Erza dan Keiko bersembunyi di balik semak-semak. Keduanya memperhatikan Rock dari sana.
"Aku tahu Rock itu menyeramkan, tapi hari ini dia seperti iblis sungguhan." Erza merinding meski melihatnya dari jauh.
"Aku bersyukur Rock itu teman kita. Kita mungkin tidak akan terlalu disakiti." Keiko berkeringat dingin.
"Kau bisa mengalahkannya?"
"Tenagaku sudah terkuras habis saat melawan Gen. Aku tidak akan menang."
"Berarti memang harus sama Akemi, ya?"
"Iya."
Keduanya lalu menoleh ke belakang. Keiko memberi isyarat dengan menjentikkan jari tiga kali.
"Kenapa dia tidak keluar?" Keiko heran karena Akemi tidak keluar dari tempat persembunyian.