"Aku sudah menyukaimu sejak lama. Roman, sudikah kau jadi pacarku?!" Dengan segenap keberanian, Sera menyatakan cinta pada Roman. Sera sudah tidak peduli lagi akan diterima atau ditolak, yang penting ia sudah memberitahu perasaannya.
Roman tertegun. Ia tidak menyangka partnernya di kelas ternyata memendam perasaan kepadanya. Roman menghela napas, suasana jadi terasa berat. Ia memandangnya dengan nanar.
"Maaf Sera, aku tidak bisa." Ada sedikit perasaan bersalah saat Roman menjawabnya. Roman tahu, Sera pasti merasakan sakit di dadanya. Harapannya yang setinggi langit pasti jatuh seketika.
Roman tersenyum sedih.
Sera juga.
"Kenapa? Apa aku kurang pantas?" Sera belum mau menyerah. Setidaknya, ia ingin tahu alasan apa yang membuat ia ditolak. Sera percaya diri dengan wajahnya, apalagi dengan bentuk tubuhnya. Laki-laki normal pasti sulit menolak gadis istimewa seperti Sera.
"Tidak, bukan itu." Roman tidak ingin Sera merendahkan dirinya.