Pagi ini, Erza dan Hide mendatangi bangku Perotti, orang Italia yang kata Akemi menyukai hal-hal gaib.
Perotti tidak kaget dengan sikap Hide, karena ia memang cukup akrab dengan dirinya. Tapi kalau dengan Erza, ia sama sekali belum pernah berbicara.
"Adha apha?" tanya Perotti. Pengucapan bahasa Jepangnya terdengar aneh. Erza dan Hide sedikit menahan tawa.
"Apa kau tahu soal kekuatan aneh?" Erza menatap serius.
Lelaki Italia itu memejamkan mata cukup lama sampai akhirnya ia menjawab. "Akhu tahu. Kekhuatannya semacham kutukhan, kan?"
"Iya." Hide yang menjawab.
"Waah, pecinta hal gaib memang hebat," puji Erza.
Perotti menatap keduanya. "Jadhi adha apha?"
Erza yang menjelaskan. "Beghini, mungkhin terdhengar mustahil, taphi akhu dhan Hidhe bukhan berashal dhari dhunia ini. Kamhi berashal dhari dimenshi lhain. Apha khau perchaya?"
"HAHAHAHAHAHAHA. Lhogat Jephangmu luchu banghet! HAHAHAHAHAHA." Perotti malah tertawa.