*Brakk!!
Setumpuk sampah jatuh saat Lev membuka loker sepatunya. Sepatunya kotor, bau amis, dipenuhi lumpur dan serangga yang beterbangan.
Pagi yang buruk bagi Lev. Jika biasanya ia mendapati surat cinta, kali ini ia mendapati penghinaan di dalam loker sepatunya.
"Siapa yang melakukan ini?" batinnya.
Karena sepatunya kotor, Lev terpaksa berjalan di lorong tanpa menggunakan alas kaki.
Pagi yang buruk bagi Lev. Jika biasanya ia diteriaki para gadis yang menyukainya, kali ini ia mendapati para gadis membicarakan keburukannya di belakang. Mereka menatap tidak suka pada Lev, seolah Lev sudah melakukan dosa besar.
Lev hanya bisa mengangkat bahu. Lev sadar bahwa tidak mungkin ia selamanya akan disukai, pasti ada waktu di mana rasa suka mereka pada Lev hilang. Namun, Lev tidak menyangka perubahannya sedrastis ini.
Saat berjalan sendirian di antara para murid yang memelototinya, seorang guru menghadang jalan Lev dari depan.