"Aku baru ingat... tangga menuju lantai 5 kan cuma ada di sebelah sana... pojokkan sebelah sini harusnya jalan buntu. Tapi... kenapa di sini ada tangga?"
Sesaat setelah Shino menyadari keganjilan tersebut, mereka berlima tiba-tiba pingsan.
...
...
...
Di sebuah ruangan yang gelap, Shino terbangun.
Ia terlelap dengan senter yang mati di tangan kanannya.
"Aku di mana?" Dalam keadaan setengah sadar, Shino mengucek-ngucek matanya.
Ruangan ini gelap gulita, tidak ada setitik cahaya pun. Sinar bulan yang masuk bahkan tidak mampu mengalahkan kegelapan di dalam ruangan ini. Karena tidak nyaman dengan kegelapan, Shino pun menyalakan senternya.
Saat Shino menyalakan senternya, sesosok makhluk aneh terlihat sedang menempel di tembok. Shino hampir menjerit, namun Ota berhasil membekap mulutnya.
"Shino... diam!!!" Ota berbisik di telinganya.
Ota lalu mematikan senter yang dipegang Shino, hingga makhluk aneh itu tidak tersorot senter lagi.
Setelah Shino tenang, Ota mulai bicara.