Jui-sensei menatap tajam pada semua anak. Entah ada masalah apa lagi, tapi tampaknya kali ini benar-benar serius.
"Rock, Emili, Sera, Akemi maju ke depan!"
Yang dipanggil maju ke depan dengan wajah menunduk. Mereka berbaris menyamping menghadap Jui-sensei.
"Kalian tahu, kesalahan kalian apa!?"
Mereka berempat bertukar pandang, bertanya-tanya apa kesalahan mereka.
"Tidak tahu, sensei." Mereka menjawab berbarengan.
"Kalian berempat terlalu pintar!" ejek Jui-sensei,
Mereka berempat kemudian tersenyum, menganggap Jui-sensei memujinya.
"Jangan tersenyum!"
Ekspresi mereka biasa lagi, kecuali Akemi. Dia malah makin tersenyum.
"Nilai ulangan kalian memang yang terbaik. Kalian berempat bahkan masuk lima belas besar saat UAS semester satu. Tapi, coba lihat teman-teman kalian!" Jui-sensei menunjuk murid-murid yang sedang duduk.
Wajah-wajah tanpa harapan terlihat begitu jelas. Shuu sedang baca koran, Yurina ngobrol dengan semut, Lev tidur.
