Marco disekap di bangunan tak terpakai yang letaknya agak jauh dari sekolah. Marco diikat memakai tali sambil duduk di atas kursi. Mulutnya dilakban supaya tidak berteriak meminta bantuan. Marco meronta-ronta, tapi ikatannya tidak bisa lepas.
Beberapa anak merasa puas karena telah berhasil menangkap Marco, beberapa lagi merasa bersalah karena sudah terlalu jahat memperlakukan Marco.
"Oi oi, apa ini tidak berlebihan?" tanya Ota dengan wajah khawatir.
"Tenang saja, kita tidak akan berbuat macam-macam. Kita hanya ingin menanyakan beberapa pertanyaan yang sangat penting," jawab Roman.
"Oke deh," balas Ota
Tanpa basa-basi, Roman langsung melepas lakban dari mulut Marco dan mulai menginterogasinya.
"Katakan padaku, siapa kau sebenarnya?" tanya Roman
"Sudah kubilang namaku Marco! Yang lebih penting, bagaimana kabar belanjaanku?" jawab Marco.
"Jangan mengalihkan pembicaraan! Cepat katakan, siapa nama aslimu!?"
Marco mengalihkan pandangannya. "Maaf, aku tidak bisa memberitahumu."