"Kamu itu punya apa... Kamu tidak cantik... Gemuk, gelap pula. Jangan macem-macem deh."
Seorang anak laki-laki berkacak pinggang di depan anak perempuan yang hanya bisa diam.
"Merasa pintar huh... Terus suka ma aku... Ngaca donk, Beela... Situ voli gak bisa, lari gak bisa, hahahahaha..."
Anak perempuan itu diam dan hanya bisa menundukkan kepalanya. Dia sangat malu karena anak laki-laki yang disukainya sedang menolaknya mentah-mentah di depan teman-teman sekolahnya.
"Hei, tonggos, benerin dulu gigi kamu, baru mikirin suka sama aku," Si anak laki-laki tertawa bersama teman-temannya.
Anak perempuan tersebut lari masuk ke kelas.
Teman-teman sekelasnya hanya bisa bersimpati tapi tidak bisa sok peduli. Anak laki-laki yang menolaknya tadi adalah anak laki-laki tergang di desanya. Mereka berbeda sekolah.
Setelah beberapa saat dia mulai membuka bukunya dan bertekad dalam hati, 'Ya Tuhan, jangan pernah satukan aku dengannya. Andaikan pun kami ada pertalian jodoh di masa depan, aku mohon Ya Tuhan, putuskanlah tali jodoh itu. Aku siap menanggung semua resikonya. Jauhkanlah aku dari Raihan. Amin.'
Anak perempuan itu begitu khusuk dalam doanya.