Sesampainya profesor Frank dilantai 6 ia bisa melihat kalau banyak orang yang sedang berkumpul didepan ruang perawatan isolasi dimana Jessica dirawat bahkan Fernando pun juga berdiri di antara orang-orang itu .
" disini prof " teriak dokter Ammy sambil melambaikan tangannya ke arah profesor Frank yang baru keluar dari lift .
Mendengar dokter Ammy memanggil profesor Frank membuat semua orang pun menoleh ke arah kedatangan profesor muda itu termasuk Fernando yang sedari tadi menatap dingin ke arah kamar Jessica .
" karena dia pasien anda jadi kami tinggal meminta persetujuan anda untuk memindahkan dia ke rumah sakit jiwa prof " ucap profesor Harold pada profesor Frank yang baru sampai ke depan ruang perawatan Jessica .
" rumah sakit jiwa ? " tanya profesor Frank kaget .
" iya itu atas hasil rapat yang baru dilakukan bersama para eksekutif lainnya prof " jawab Profesor Harold sambil tersenyum .
Profesor Frank langsung melirik ke arah sang kakak Fernando yang sejak tadi menatapnya tanpa berkedip , ia bisa membaca bahasa mata yang terpancar dari kedua mata sang kakak . Walau profesor Frank ingin melepas Jessica tapi ia masih tak tega jika melihat Jessica ada di rumah sakit jiwa apalagi selama hampir empat tahun Jessica adalah budak seksnya .
" bagaimana prof , anda setuju kan ? " tanya dokter Ammy dengan tersenyum .
" apa tak ada jalan lain ....
" tentu tak ada selain identitasnya tak jelas dia juga hampir melukai dokter di rumah sakit ini prof " sahut Fernando cepat memotong perkataan profesor Frank dengan tatapan kebencian .
Profesor Frank diam seribu bahasa tak bisa melawan perkataan kakaknya walau bagaimanapun ia tak mungkin membongkar rahasianya , jika ia mengatakan yang sesungguhnya maka hubungannya dengan Jessica akan secara otomatis terbongkar .
" oke kalau itu sudah menjadi keputusan eksekutif " ucap profesor Frank dingin sambil melirik ke arah Fernando yang nampak terkejut mendengar jawabannya .
" baik karena profesor Frank setuju maka kalian bisa memulai pemindahan pasien itu sekarang " pekik profesor Jordan memerintahkan para perawat laki-laki untuk segera melakukan tugasnya .
Ke empat perawat laki-laki itu pun kemudian langsung masuk kekamar Jessica dan langsung memindahkan Jessica ke atas stretcher supaya lebih mudah untuk dimasukan ke dalam ambulan , saat tubuh Jessica diangkat tiba-tiba kesadarannya datang . Ia kemudian berteriak kesetanan minta dilepaskan sambil terus mengumpat dokter viona berkali-kali ia mencaci dokter viona hingga membuat Fernando hampir merobek mulutnya .
" cepat bawa perempuan gila itu jangan sampai pasien lain terganggu " ucao Fernando pada para perawat yang membawa ranjang dorong yang ada Jessica diatasnya .
" baik tuan " jawab keempat perawat laki-laki itu hampir bersamaan .
Profesor Frank hanya bisa menatap dingin ke arah Jessica yang meronta-ronta tanpa bisa berbuat apa-apa karena menjaga nama baiknya dihadapan semua orang , saat masuk ke dalam lift profesor Frank bisa melihat bagaimana air mata Jessica keluar dengan deras dari kedua mata indahnya sehingga membuat hatinya merasa sedikit sakit.
" aku kira hatimu sudah mati Frank " bisik Fernando pelan ketelinga profesor Frank ketika ada di dalam lift.
" diam kau !! " jawab profesor Frank sambil bergumam .
" nikahi saja perempuan itu Frank , aku mendukungmu " ucap Fernando lirih .
Bug
"awwww ... " jerit Fernando menahan perutnya yang terkena sikut sang adik yang sengaja memukulnya .
" kenapa tuan ? " tanya profesor Harold yang ada disamping profesor Frank kaget saat mendengar Fernando menjerit kesakitan .
" oh tidak tadi aku merasa seperti tergigit semut di kaki " jawab Fernando sambil pura-pura melihat ke arah kakinya .
Mendengar jawaban Fernando membuat profesor Harold tertawa bersama para eksekutif lainnya yang ada di lift itu kecuali profesor Frank yang hanya melirik dengan sinis ke arah Fernando .
Para petinggi rumah sakit itupun langsung keluar begitu pintu lift terbuka di lantai satu mereka langsung berjalan ke arah ambulan yang akan memindahkan Jessica ke rumah sakit , profesor Frank nampak sedikit tegang ketika melihat bagaimana perlahan tubuh Jessica dipindahkan ke dalam tandu di dalam ambulance . Ia sedang memikirkan dimana harus mencari wanita lain sebagai pengganti Jessica yang bisa menjadi pemuas nafsunya yang bisa setrampil dan sekuat Jessica dalam mengimbangi permainannya diatas ranjang .
Ketika sedang dipindahkan tiba-tiba Jessica berhasil melepaskan diri dan berhasil keluar dari dalam ambulance dan berlari ke arah kerumunan staff rumah sakit yang sedang pulang , Jessica berlari hingga akhirnya menabrak seseorang yang sedang berjalan ke arah halte bus .
" maaf anda tak apa-apa nona ? " tanya seorang wanita yang ditabrak Jessica mencoba menolong Jessica agar bangun .
" kau...." desis Jessica bergitu melihat wanita yang ia tabrak yang ternyata adalah Viona , orang yang paling ia benci .
" kau ... kenapa kau harus datang dalam hidup kekasihku Viona !! " teriak Jessica tiba-tiba sambil mencengkram lengan Viona .
" awwww.... sakit " pekik Viona saat merasakan kuku panjang Jessica berhasil menancap di kulitnya .
Para perawat yang bertugas untuk memindahkan Jessica nampak kaget ketika melihat Jessica sedang menggenggam erat tangan dokter Viona begitu pula dengan eksekutif lainnya termasuk profesor Frank dan Fernando .
" stop Jessica jangan lukai dokter Viona " teriak Fernando panik karena melihat ada tetesan darah keluar dari tangan Viona yang tengah dicengkeram oleh Jessica .
" kalian hanya bisa memperhatikan dia kenapa tidak aku hah... dia yang menghancurkan hidupku dia yang mengambil kebahagianku lalu kenapa aku yang kalian salahkan hah !!! " teriak Jessica sambil menangis .
" hentikan Jessica !! kau bisa masuk penjara kalau melukai seseorang " ucap profesor Frank mencoba menyadarkan Jessica .
" katakan Frank apa kau mencintaiku ? apa dihatimu pernah ada namaku ? " tanya Jessica tiba-tiba hingga membuat semua orang kaget kecuali Fernando yang memang sudah tau hubungan adiknya dan jalang itu .
" jawab Frank !!! " teriak Jessica tak sabar mendengar jawaban profesor Frank yang terdiam .
" kau seperti adik bagiku Jessica " jawab profesor Frank sambil tersenyum .
Tes
Tes
Tes
Air mata Jessica langsung menetes di pipinya sampai mengenai tangan Viona yang sedang ia genggam , Jessica kemudian menunduk sejenak lalu mengangkat wajahnya dan tersenyum mengerikan ke arah Viona .
" kau perusak hubunganku dengan Franklin ... kau harusnya mati Viona tapi tidak aku berubah pikiran sekarang , kau harus hidup dengan rasa penyesalanmu karena melukai ku Viona ... kau harus hidup dengan beban itu !!! " ucap Jessica lirih tepat di wajah Viona yang membuat Viona kaget dengan maksud perkataan Jessica .
Saat Viona sedang bingung tiba-tiba Jessica melepaskan genggamannya dari tangan Viona ia kemudian berlari ke arah jalan raya dan langsung berhenti tepat saat ada bus yang lewat .
Ceeekiiittt....
Braggg...
Suara rem dari bus yang mencoba berhenti mendadak supaya tak menabrak Jessica yang berhenti ditengah jalan namun sayang tubuh Jessica tetap tercium oleh moncong bus dan akhirnya membuat tubuh Jessica terlempar sejauh 10 meter hingga membuat banyak orang yang menjerit melihat pemandangan yang sangat cepat itu termasuk Viona .
" Jessica !!!!! " teriak profesor Frank dengan suara keras ketika melihat tubuh Jessica yang akhirnya menyentuh aspal setelah terpelanting di udara dengan sekujur badan yang mengeluarkan darah.
Profesor Frank langsung berlari ke arah Jessica bersama para perawat lainnya mencoba untuk menolong Jessica termasuk Fernando yang nampak kaget melihat Jessica yang senekat itu , sementara Viona yang masih berdiri ditempatnya semula saat Jessica menahannya tiba-tiba terjatuh pingsan .
" dokter Viona ...!! " teriak suster Tina panik begitu melihat Viona terjatuh .
Bersambung