Chereads / You Are Mine, Viona : The Revenge / Chapter 42 - Darah lebih kuat

Chapter 42 - Darah lebih kuat

Dalam perjalanan pulang dari makam Viona melihat ada kerumunan orang di pinggir jalan dan membuatnya penasaran .

" ada apa ya itu pak ? " tanya viona pelan pada supir taksi yang mengantarnya pulang .

" biasa non itu adalah bar yang paling terkenal di daerah sini dan biasanya jam segini para mucikari disana akan membuat acara lelang khusus para pria hidung belang yang bisa tidur dengan wanita paling cantik di bar itu untuk satu malam nona " jawab supir taksi dengan ramah

" ada acara seperti itu juga rupanya " gumam Viona lirih .

" banyak non , disekitar sini para wanita pekerja seks malah terang-terangan menjual diri . Kadang mereka malah sengaja mencari kami para supir taksi yang gajinya pas-pasan ini kalau mereka sedang kurang uang untuk beli baju " sahut supir taksi yang mendengar perkataan Viona

Viona menelan saliva mendengar perkataan sang supir taksi , ia merasa kasian pada para wanita yang tak beruntung itu . Viona menatap kerumunan itu melalui kaca dan terlihat beberapa wanita yang berpakaian super seksi tengah menari-nari di sebuah panggung kecil untuk menarik perhatian para pria hidung belang .

" sepertinya aku mengenal mereka " ucap Viona dalam hati ketika melihat beberapa wanita yang tak asing buatnya , tapi Viona hanya berusaha membuang jauh pikirkan itu dari kepalanya .

Taksi yang membawanya akhirnya pergi meninggalkan tempat itu menuju apartemen viona dengan kecepatan tinggi setelah keluar dari kerumunan didekat bar tadi . Viona turun dari taksinya dan memilih berjalan kaki masuk kedalam komplek , ia menikmati suasana malam di jalanan setapak antara jalan raya dan komplek apartemennya . sorot cahaya lampu terlihat apik ketika jatuh di tanah yang banyak berserakan daun maple .

Sesampainya di gedung apartemennya Viona langsung masuk ke dalam lift yang akan mengantarnya ke lantai 16 dimana kamarnya berada , setelah sampai Viona berjalan santai menuju kamarnya . Penghuni apartemen Viona rata-rata adalah mahasiswa dan pekerja jadi wajar saja jika jam 7 malam apartemen itu masih sangat ramai hingga membuat Viona nyaman , karena ia benci dengan kesunyian .

Setelah sampai kamarnya Viona membersihkan diri dan bersiap untuk tidur , ia mengambil ponselnya didalam tas yang sedari tadi tak ia aktifkan karena baterai ponselnya habis . Viona meletakkan ponselnya untuk dicharge di atas meja , ia kemudian mematikan lampu kamarnya sehingga hanya menyisakan satu lampu tidur disamping ranjang Viona . Sejak pindah ke Inggris Viona tak terbiasa tidur dengan lampu terang dan kebiasaan itu terbawa sampai sekarang padahal dulu sewaktu di panti Viona sangat takut dengan kegelapan .

" selamat tidur ayah dan ibuku " ucap Viona lirih sambil mencium figura foto kedua orangtuanya yang ia letakkan diatas nakas .

Sejak kepulangan Viona suasana rumah sakit bertambah ramai karena banyaknya pasien yang datang untuk melakukan medical check up sebagai syarat untuk masuk kerja di perusahaan , Frank yang harusnya pulang jam 5 sore pun harus tertahan sampai jam 7 malam .

" kalau bukan untuk menyempurnakan penampilanku aku tak akan mau menghabiskan waktuku dengan orang-orang ini " gumam Frank dalam hati .

Para dokter junior nampak makin kagum pada sosok profesor Frank yang cekatan , mereka makin menghormatinya .

" akh akhirnya selesai juga , oh iya aku tak melihat dokter viona sejak sore tadi " ucap seorang suster yang sedang duduk diruang istirahat para dokter .

" aku dengar beliau minta digantikan oleh dokter Lila " celetuk suster lainnya .

" eh itu ada dokter Lila coba kita tanya " sahut seorang dokter laki-laki berbadan subur .

Mereka kemudian berlarian ke arah dokter Lila yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu bersama profesor Frank dengan berbagai pertanyaan tanpa ada jeda .

" sebentar saya harus jawab yang mana ? " tanya dokter Lila dengan ramah .

" apa benar dokter viona minta anda mengganti jam kerjanya karena dokter viona mau berkencan ? " tanya dokter pria berbadan subur .

" tau dari mana kalian ? lagipula kalau dokter viona berkencan itu sah-sah saja karena beliau masih single kan " jawab dokter lila dengan tersenyum ramah .

" wah berarti benar , oke besok kita beri kejutan doubel pada dokter viona " celetuk seorang suster yang merupakan suster pembantu Viona tiap melakukan operasi .

" terima kasih dokter Lila informasinya " ucap ketiga orang itu bersamaan lalu pergi ke loker untuk berganti pakaian karena sudah jam pulang kerja .

Dokter lila hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah para suster itu , sementara disebelah dokter Lila ada profesor Frank yang nampak sangat marah begitu mendengar percakapam mereka . Darahnya mendidih saat mengetahui Viona sedang berkencan dengan seseorang .

" bisa-bisanya kau menghianati aku viona " ucap Frank dalam hati , ia pun kemudian mempercepat langkah kakinya menuju ruang gantinya .

Saat Frank akan keluar dari rumah sakit nampak sesosok pria tampan tengah berdiri di samping mobilnya dengan memainkan ponselnya .

" apa yang kau lakukan disini kak ? " tanya Frank pada Fernando yang sudah menatapnya itu .

" menurutmu apa , ayolah tak usah basa-basi temani aku minum hari ini aku yang bayar minuman dan wanitanya " jawab Fernando dengan tersenyum lebar .

Ia kemudian berjalan menuju mobilnya yang parkir disebelah mobil Frank , karena melihat Frank tak masuk akhirnya ia membunyikan klakson berkali-kali agar Frank segera masuk dan caranya berhasil karena Frank kemudian berjalan masuk ke arah mobil Frank . Setelah Frank masuk mobil itu langsung melesat dengan kecepatan tinggi menuju sebuah hotel yang mempunyai bar terbaik di kota , wanita-wanita disana pun merupakan para jalang terbaik yang kabarnya juga merupakan simpanan para pengusaha ternama yang tak ingin diketahui oleh orang lain .

" ayo turun !! " ucap Fernando dengan penuh semangat begitu mobilnya sampai di parkir basement yang dikhususkan bagi pengunjung bar .

Frank hanya tersenyum tipis melihat Fernando bergitu bersemangat , ia memperhatikan bar yang ada dihadapannya . Bar langit biru merupakan saingan bar pelangi miliknya , Frank melihat interior dan tata letak bar langit biru tanpa berkedip ia sedang memperhatikan rival bisnisnya itu .

" ternyata benar wanita disini semuanya kualitas no 1 semua " gumam Frank lirih ketika bertemu dengan wanita-wanita bar langit biru .

" ternyata ini tempat bermainmu kak" ucap Frank menyindir Fernando yang sudah dikelilingi oleh beberapa wanita cantik yang berpakaian seksi .

" ha ha sudahlah jangan banyak bicara ayo bergabung denganku , pilih wanita sebanyak apa kau mau hari ini aku sedang bahagia " teriak Fernando sambil menenggak minumannya yang diberikan oleh wanita yang ada disamping kirinya .

" oke aku tak akan sungkan " ucap Frank dengan tersenyum licik sebuah senyuman yang membuat Fernando kaget karena sudah lama tak melihat senyuman itu keluar dari wajah adiknya .

" rupanya jiwa iblis itu masih ada padamu frank " ucap Fernando dalam hati saat melihat adiknya tengah berciuman dengan seorang wanita berambut merah yang ada baru datang .

Jadilah malam itu kakak beradik itu menikmati keindahan dunia malam dengan ditemani para wanita cantik dan minuman mahal . Bersama dengan wanita cantik membuat Frank melupakan Viona , melupakan kekesalannya pada gadis yang sedang ia incar itu .

Fernando tersenyum tipis saat melihat adiknya sudah tak tahan karena terbawa suasana .

" pergilah kekamar ini kuncinya " ucap Fernando sambil melempar sebuah kunci kamar pengunjung VIP pada Frank yang langsung diterimanya dengan cepat .

" thanks kak , ayo cantik ikut aku " ujar Frank sambil menarik dua wanita cantik yang sejak tadi berbelayut manja padanya .

" kalian akan memuaskan ku sampai pagi " bisik Frank pada dua gadis yang ada di pelukannya .

" dengan senang hati tuan " jawab kedua gadis itu bersamaan , lalu disambut gelak tawa penuh kepuasan dari Frank .

Mereka lalu masuk ke kamar VIP di hotel itu dengan menaiki lift khusus para pengunjung bar yang ingin chek in ke hotel .

" ide yang bagus menggabungkan hotel dan bar , sepertinya aku harus melakukan hal yang serupa " ucap Frank dalam hati ketika ada di dalam lift menuju kamarnya di lantai 20 dihotel bintang 5 itu .

Setelah Frank pergi Fernando kemudian beranjak dari tempatnya duduk. Ia berjalan menuju kasir karena ingin melakukan pembayaran , malam ini ia sedang tak mood untuk bercinta dengan wanita manapun ia hanya ingin minum saja ditempat itu .Melihat Fernando pergi membuat para wanita cantik yang duduk disebelah Fernando terkejut , mereka mengejar Fernando yang sedang berdiri disamping pintu keluar itu.

" tuan bagaimana dengan kami , apa pelayanan kami kurang memuaskan ? " tanya seorang wanita berbodi bak gitar spanyol pada Fernando .

" kami ingin bermain dengan tuan malam ini " imbuh wanita lainnya dengan nada yang menggoda .

Melihat para wanitanya merengek membuat Fernando tersenyum bangga , dengan cepat Fernando mengeluarkan beberapa lembar uang dolar untuk ia berikan pada empat wanita yang ada dihadapannya .

" aku masih ada urusan malam ini , kita lanjutkan besok malam . Ini untuk uang muka kita untuk besok malam " ucap Fernando sambil menyentuh bokong seorang wanita yang memakai stocking warna kulit .

" dengan senang hati tuan , sampai jumpa besok " jawab keempat wanita penghibur itu hampir bersamaan .

Fernando berjalan keluar dengan pengawalan khusus dari pengawal bar yang sudah mengenalnya , bar langit biru memang di khususkan untuk para orang kaya di kota yang tak mau terekspos kehidupan malamnya . Pihak management hotel dan bar itu sudah menjamin kerahasiaan para pengunjungnya dengan garansi besar . Bahkan wanita penghibur yang berkerja disana di cek kesehatan nya sebelum bisa mulai berkerja disana , mereka di cek berbagai penyakit menular yang membahayakan jadi dengan ini secara tak langsung bar langit biru telah menjadikan mereka jalang level 1 di kota .

Banyak gadis yang ingin bekerja di bar pelangi tapi tak mudah jika ingin bergabung kecuali direktur langsung oleh orang yang bertanggung jawab atas wanita-wanita itu , dan kebanyakan wanita yang Fernando bawa pulang untuk melayaninya adalah wanita-wanita yang berkerja di bar pelangi .

" aku punya hadiah spesial untukmu Viona , sampai bertemu besok sayangku " ucap Fernando bahagia saat mengemudikan mobilnya menuju istananya .

Bersambung