"Gue sudah sampai bandara Bar. " Dino menelpon Bara. Mereka baru saja mendarat di bandara Soekarno-Hatta.
"Sudah ketemu sopir gue?" Balas Bara.
"Belum." Dino menatap Lala dan Hanin.
"Bentar gue hubungi sopir gue." Bara memutuskan sambungan telepon.
Tak lama kemudian sopir Bara datang. Sopir mengantar mereka ke rumah Bara. Entah kenapa Dino gemetar bertemu Herman dan Ainil. Padahal ini pengalaman kedua untuknya, namun entah kenapa ia menjadi gugup dan tangannya berkeringat.
"Kamu aman No?" Lala melihat kerisauan anaknya.
"Kok grogi gini ya Ma padahal bukan yang pertama." Dino menyugar rambutnya.
"Wajarlah grogi. Kan udah lama."
"Baba mau melamar mommy Leon?"
"Iya nak."
"Kok dedek Leon udah lahir padahal Baba belum menikah sama mommy Leon?"