Pagi ini semua bersuka cita menyambut kedatangan Dila dan anak-anak. Ainil sudah mempersiapkan sarapan spesial menyambut menantu dan para cucunya. Dila terharu mendapati sikap Ainil yang begitu manis.
"Bunda jangan repot-repot." Dila menyentuh tangan Ainil.
"Tidak ada yang repot disini Dil. Kami bahagia dengan kedatangan kamu. Bara akan waras jika kamu ada di sisinya." Ainil malah meledek anak tirinya.
"Jadi selama ini Bara tidak waras bunda?" Dila terkekeh ikut meledek sang suami.
"Hmmmm." Tegur Bara pada keduanya, tapi tetap saja ibu dan istrinya semakin senang meledeknya.
"Suami mana yang tidak gila ditinggalkan istri secantik dan semanis ini." Bara menggenggam tangan Dila.
"Gombalnya mulai." Rere ikut menggoda Bara meski ia sedang menyuapi Leon makan. Rere ikut bahagia melihat kakak tirinya berkumpul dengan istri dan ketiga anaknya.
"Jangan iri ya istri KW." Bara balik meledek Rere.
"Kenapa kok istri KW?" Herman menatap Bara dan Rere bergantian.