Iqbal melihat interaksi keduanya. Lelaki itu bahagia kedua istrinya bisa akur bahkan berpelukan sehabis sholat subuh. Sebagai suami ia bangga berhasil mendidik kedua istrinya. Naura dan Ria saling menerima keberadaan masing-masing.
Mereka tidak pernah bertengkar dan saling menyayangi. Iqbal bisa dengan bangga menceritakan pada orang-orang jika poligami itu tidak akan menyakiti kedua istrinya. Asal bisa adil membagi nafkah lahir dan batin. Itu hanya sudut pandang Iqbal, tapi ia tak tahu jika dibelakangnya kedua istrinya bermusuhan.
Bara, Herman dan Iqbal bersalaman bergantian. Tradisi dalam keluarga Herman, seluruh anggota keluarga wajib sholat berjamaah tanpa kecuali. Herman juga mendidik cucu-cucunya untuk bangun subuh. Allea dan Attar juga sudah bangun. Hanya Aina yang masih terlelap tidur karena masih berusia tiga tahun. Kedua bocah lucu nan imut itu sedang berjalan menyalami Herman, Lusi, Iqbal, Naura, Ria, Dila dan Bara.