Bara melumat bibir Dila dengan gemas. Hujan membuat suasana mendukung. Dila terbuai dengan ciuman Bara hingga ia lupa jika mereka sudah bukan suami istri lagi dalam agama. Mereka sudah cerai secara agama, meski secara hukum negara masih suami istri.
Bara melepaskan dahaganya dengan ciuman panas yang menggelora. Ia perdalam ciumannya hingga memasukkan lidahnya dalam mulut Dila. Awalnya Dila membalas ciumannya namun tiba-tiba mendorong Bara. Sadar jika mereka tak boleh melakukan. Tak boleh terbawa suasana hingga mereka melakukan perbuatan maksiat.
"Ini salah Bar." Dila menghapus jejak bibir Bara di bibirnya. Dila menjauh dari Bara. Menjaga jarak dan menormalkan detak jantungnya.
Bara menoleh. Menatap Dila penuh tanya. Kenapa wanita itu menolaknya jika menginginkannya.
"Maafkan aku," kata Dila tak mau menatap Bara.
Bara semakin bingung dengan sikap Dila. Apa yang salah hingga Dila meminta maaf?