"Mama siapa yang titip salam sama om?" Tanya Bara penasaran.
"Mama Dwina," jawab Alana polos.
"Siapa sih mama Dwina?" Bara melirik Zico dan Dian. Terheran-heran anak usia tiga tahun sudah berbakat jadi mak comblang sejak dini.
"Enggak salah janda baru tetangga kita itu lo. Namanya Elif dan nama anaknya Dwina." Zico menjawab dan mendapatkan pelototan dari Dian, bahkan sang istri mencubit perutnya.
"Bisa-bisanya papi tahu sama tetangga baru kita yang janda itu." Gigi Dian bergemeletuk.
"Mami aja enggak tahu. Hebat ya papi bisa tahu." Dian berkacak pinggang.
"Gimana enggak tahu pas ngumpul sama Bapak-Bapak komplek waktu gowes mereka menceritakan Elif mamanya Dwina, janda baru tetangga kita itu." Zico bergidik ngeri melihat kecemburuan di mata istrinya. Meski hamil, Dian masih sanggup meremukkan tubuhnya. Zico laki-laki yang tahu diri tak berani menyeleweng karena ia sangat mencintai Dian dan keluarganya. Cari mati dan tidak tahu diuntung jika ia berani selingkuh.