Bara menatap sudut kosong dalam kamarnya. Ia baru saja terjaga dari tidurnya. Ia melihat Herman tertidur di ranjang sebelah. Bara tak tega membangunkan papanya. Bara berjalan ke arah jendela. Ia membuka gorden jendela agar sinar matahari memasuki kamarnya. Selama dirawat Bara belum pernah melihat matahari.
Bara tergelak tawa ketika melihat anak kecil berlarian dikejar ayahnya. Tingkah lucu anak itu membuat Bara terhibur. Entah kenapa hatinya merindukan momen seperti ini. Bara ingin sekali menjadi ayah dari anak kecil itu. Wajahnya cantik, khas keturunan Chinese dengan mata sipit dan kulit putih. Anak itu terlihat menggemaskan.