Bara mendekati Dila sambil membawa sepiring bakso bakar yang ia bakar sendiri.
"Ngomong apa sih sama Ria serius banget?"
"Sayang, bikin kaget tahu."
"Bukankah kamu suka dikagetin."
"Mana, nggak ada. Ngasal ah."
"Walaupun aku ngasal kamu cinta kan?"
"Aku kena pelet, makanya aku cinta sama kamu," kata Dila mempermainkan suaminya.
"Dasar ah kamu. Enak aja bilang aku pake pelet. Zaman sekarang mana ada sayang."
"Masih ada sayang tapi di kampung- kampung."
"Kayaknya aku yang dipelet sama kamu. Sampai aku klepek-klepek dan nggak mau pisah sama kamu." Bara tersenyum nakal seraya menyuapkan bakso ke mulut Dila.
"Enak."
"Enak." Dila mengacungkan jempol.
"Pasti enak dong sayang. Aku membakarnya pakai cinta….. ea…. ea." Bara menggombali Dila.
"Sejak kapan sih suami aku gombal banget."
"Sejak negara api menyerang," jawab Bara asal.