Perasaan Dila tidak enak setelah menemui Zico. Ia mengacungkan jempol atas keberanian Zico mengatakan semuanya,walau kenyataannya sangat pahit. Dila bingung harus berbuat apa. Ia telah meminta Bara untuk tidak balas dendam namun melihat betapa kejinya perbuatan Zico, ia tak yakin jika Bara tidak akan membalas dendam. Pembicaraan Dian dan Bara ketika berada di kedai kopi kekinian Iqbal membuat Dila semakin curiga, namun dengan alasan privasi ia tak mau menanyakannya.
Dila termenung di dalam ruangannya. Para karyawan telah pulang sedari tadi. Dila belum pulang karena menunggu dijemput Bara. Suaminya sedang ada rapat dan minta ditunggu. Dering smartphone mengalihkan Dila.
Naura Calling...โฆ.
๐"Hallo uni. Apa kabar?" Sapanya ramah.
๐"Kamu ada dimana?"
๐"Aku ada di kantor menunggu suamiku."
๐"Uni kesana ya. Ada yang ingin uni bicarakan."
๐"Baiklah. Aku tunggu uni."