"Uni aku tidak mengerti," balas Ria pura-pura tidak tahu.
"Jangan berpura-pura lagi. Aku muak melihatnya. Jangan sok innocent. Lebih baik kau terang-terangan memusuhiku daripada sok manis."
"Uni aku tak mengerti," balas Ria sok innocent.
"Mungkin ini yang membuat kamu mengerti," kata Naura melayangkan tamparan di pipi Ria.
"Aku selama ini banyak menahan sabar padamu. Kali ini aku tidak bisa memaafkan kamu. Beraninya kamu memfitnahku di depan suamiku."
Ria kaget menegani pipinya yang memerah. Ia meringis kesakitan.
"Apa yang uni lakukan?"
"Aku memberi pelajaran untuk kamu. Sekali lagi kamu menghasut suamiku untuk mencurigai aku, maka aku tidak akan tinggal diam."
"Suami uni juga suamiku."
"Ingat statusmu. Kau hanya istri kedua dari suamiku. Jika aku tidak mengijinkan kamu menikah dengan Iqbal maka kalian tidak akan menikah."
"Aku tidak melakukan apa-apa uni,"kata Ria mengelak.