Dila memekik kuat, tubuhnya menggigil dan gemetar. Bara kembali memasukinya ketika ia tertidur. Ia berteriak histeris merasakan sakit yang luar biasa di kewanitaannya. Sakit yang tadi belum sembuh, tapi sang suami kembali menyatukan tubuh mereka.
Bara memang iblis, tak punya otak dan tak punya hati. Semua keburukan ada padanya. Bara menciumi tubuh putih dan mulus sang istri. Aroma tubuh Dila memabukkannya, memancing hasrat dan membangkitkan gairah lelakinya. Bak candu mendapatkan permainan baru, ia ketagihan. Ketagihan menggagahi tubuh sang istri.
Air mata Dila habis bisa dikatakan kekeringan, telah habis ketika pemerkosaan pertama terjadi. Pusat tubuh Dila nyeri, sakitnya bukan kepalang bahkan ia tak bisa menggerakkan tubuh. Dila menggigit bibir menahan nyeri, sakit dan ngilu.
Bara kembali memperkosanya, menungganginya bak kuda liar yang bisa ia pacu sesuka hati. Guguan Dila tertahan di tenggorokannya. Percuma menangis, memohon Bara tak menghiraukannya.