Enjoy Reading.
***
Ella bisa mencium aroma obat-obatan begitu membuka matanya. Benar saja dirinya sedang terbaring di sebuah brangkar rumah sakit.
Ella melihat sekitarnya.
Sepi.
Tidak ada satupun orang yang menemani.
Ella berpikir dan terus berpikir. Setidak berharga itukah dirinya di mata para Cavendish. Hingga saat dia sakit pun tidak ada yang meluangkan waktu untuk sekedar menemaninya.
Oh ... Ella hampir lupa. Jovan sudah menceraikan dirinya. Jadi, untuk apa keluarga Cavendish repot-repot merawatnya. Ella sakit dan dibawa ke rumah sakit saja sudah lebih dari cukup.
Ella memencet tombol di samping ranjangnya. Tidak berapa lama kemudian ada seorang perawat yang masuk.
"Anda sudah sadar nyonya. Bagaimana perasaan anda?" Tanya perawat itu ramah sambil memeriksa tekanan darahnya.
Perasaan Ella?
Hancur.
Batin Ella masih merasa kosong di hatinya.
"Aku ingin pulang." Ella hampir tidak bisa mengenali suaranya yang agak serak dan sangat lirih.