Enjoy Reading.
***
Jovan membuka matanya dan langsung mengerang, merasakan sakit di seluruh tubuhnya.
"Akhirnya ... kamu bangun juga. Bagaimana perasaanmu?" Javier mendekat ke arah saudara kembarnya yang penuh perban.
Jovan menatap Javier yang terlihat sangat khawatir. Dia merasa Dejavu dengan pertanyaan itu.
Perasaan dia pernah mengalami ini. Ah ... waktu dia menyusul Zahra ke Jogja dan kecelakaan. Posisinya persis seperti ini.
"Jovan?" Javier kembali memanggil Jovan saat saudaranya itu diam saja. Apakah ada yang salah?
"Jovan ...."
Jovan bermaksud duduk tapi langsung meringis kesakitan. Javier dengan cepat membantu Jovan menaikkan ranjang rumah sakit yang dia tempati agar Jovan bisa duduk bersandar.
"Jangan terlalu banyak bergerak dulu. Kakimu patah. Tapi tenang saja, Om Marco sudah mengoprasinya jadi dua Minggu lagi kamu pasti sudah bisa berjalan normal kembali." Javier menjelaskan kondisinya.