Happy reading.
***
"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Ai karena tidak mendapat respon dari Daniel setelah dia menciumnya.
"Kamu tahu, aku sangat merindukanmu." Daniel mengelus wajah Ai yang semakin hari terlihat mulai merona. Tidak seperti pertama kali dia bangun dari koma. Pucat dan tak bernyawa.
"Maaf sudah membuatmu khawatir terlalu lama." Ai sedih dan trauma tetapi dia juga tahu Daniel menghadapi hari yang tidak lebih baik dari pada dirinya.
"Aku yang minta maaf tidak menjagamu dengan benar." Daniel merengkuh tubuh Ai dengan pelukan longgar. Memberi waktu istrinya menyesuaikan diri terhadap sentuhan.
"Bukan salahmu. Memang sudah takdirnya aku harus mengalami ini."
"Aku sangat mencintaimu. Terima kasih telah bertahan."
Ai mendongak menatap wajah suaminya yang masih terlihat penuh penyesalan. "Kamu yang membuatku bisa bertahan." Ai mengalungkan tangannya ke leher Daniel bertanda tidak keberatan dengan pelukannya.
"Bolehkah?" tanya Daniel penuh harap.