Enjoy Reading.
***
"Apa yang kau lakukan?!" teriak Daniel saat Marco menghalangi peluru yang harusnya mengenai kepala Pete, tapi malah terkena bahu Marco.
"Kau ingin membunuh Pamanmu sendiri?!" Marco balas berteriak lalu meringis menahan sakit.
"Why? Dia penghianat. Dan berusaha mengambil milikku." Daniel menyahut santai, membuat Marco mengeluarkan sumpah serapah. Marco lupa, kalau Daniel sudah sejak bayi berada di Cohza. Membunuh, sudah merupakan hal biasa baginya.
"But he's your Uncle, damn it!" Marco berseru masih tak percaya.
"Tidak lagi, setelah dia menjadi penghianat," ucap Daniel mengarahkan kembali pistolnya kearah Pete lagi.
"Hentikan bodoh!" teriak Marco kencang.