Happy Reading.
****
Ai hanya diam menurut saat Limosin berjalan, dengan pengawal di depan dan belakang berjejeran.
"Apa ini tak terlalu berlebihan?" tanya Ai pada Daniel.
"Tak ada yang berlebihan bila menyangkut keselamatan dirimu, Tweety, kalau kurang kita bisa menambahkan lagi." ucap Daniel menggenggam lembut tangan Ai.
"Untuk apa menambahkan lagi, ini saja sudah kebanyakan. Lagian memang siapa yang mau mencelakakan diriku, aku kan bukan orang penting, bukan siapa-siapa juga," sahut Ai.
"Kau memang bukan siapa-siapa sekarang tapi sebentar lagi bukan cuma aku namun semua orang di dunia, akan menganggapmu orang paling penting dan keselamatannya adalah sebuah prioritas" Daniel mengelus rambut Ai dan merebahkan kepalanya pada bahunya.
"Jangan terlalu banyak berfikir, kamu istirahat saja. Karena perjalanan kita masih jauh," lanjut Daniel sambil merebahkan kepala Ai di paha dan mengelusnya pelan. Tahu Ai masih ingin istirahat.