Happy Reading.
****
Sementara di kediaman David.
"Lo berdua emang parah! Gue beneran nggak nyangka kalian senista ini!" Vano ingin sekali memukul Marco hingga babak belur. Sayanganya perasaan Lizz yang sekarang paling utama. Dengan menatap kecewa Marco dan Ai, Vano membalikkan badan, mencoba mengejar kakaknya.
"Marco, kok lo diam saja sih?" tanya Ai bingung melihat reaksi Marco yang terlihat santai.
"Terus gue musti gimana?"
"Kejar! Istri lo lah, LIzz itu salah paham."
Marco menatap Ai malas. "Ngapain? Sudah ada Vano yang mengejar."
"Kok Lo bego banget sih! Kalau gara-gara ini istri lo minta cerai bagimana?" tanya Ai khawatir.
"Kalau Lizz minta cerai ya ... berarti salah lo," jawab Marco santai dan malah duduk lagi di sofa.
"Kok salah gue? Ya salah lo! Elo yang selingkuh!"
"Siapa juga yang selingkuh? Elo yang peluk dan cium gue. Gue mah kagak ngapa-ngapain."