Happy reading.
****
Ayu kesal melihat pantulan wajahnya di cermin. Dia terlihat kacau karena semalaman menangis. Menangisi pria yang bahkan hanya menganggapnya hanya sekedar patner sex belaka. Tak lebih.
Ini tak bisa di biarkan. Ayu memang cinta. Tapi tetap saja, cinta juga harus memakai logika. Memangnya Ayu bisa kenyang dengan memakan cinta? Membayangkan itu, Ayu tambah kesal sendiri. Setelah mandi, Ayu melihat tumpukan baju yang di berikan Jack kemarin. Ada puluhan baju, tas dan sepatu. Bahkan ternyata, ada pakaian dalam dan lingerie. Tapi, kenapa semuanya berwarna merah? "Emangnya si Daniel itu maniak merah, ya?" Ayu membatin. Salah Ayu juga, kemarin tak memperhatikan saat Jack memilihkan barang-barang itu. Dia hanya mengangguk saja
karena hatinya yang terlanjur galau hingga membuat moodnya rusak.