Chereads / One Night Accident / Chapter 15 - IBLIS TAMPAN

Chapter 15 - IBLIS TAMPAN

Keesokan harinya, Ayu berusaha memoles wajahnya sebaik mungkin untuk menutupi lebam di wajahnya. Tubuhnya sudah tidak sakit. Karna obat yang diberikan dokter. Ayu langsung menuju tempat kerjanya yang lama tapi kali ini entah kenapa dua pengawalnya itu seperti ekor yang mengikuti ke manapun dia pergi. Bahkan mereka ikut masuk ke dalam kantor.

Ayu merasa dia seperti alien bertanduk dua waktu masuk ke kantor. Semua teman kerjanya menyapanya ramah. Kelewat ramah malah. Seperti takut, Ayu akan memutilasi mereka jika tak baik padanya.

Ayu langsung ke ruang kerja Bella dan di sambut seperti Ratu. What the heck?! Apa semua orang sedang kesurupan?????

"Ayu kemari cuma mau serahin surat pengunduran diri, dan pamitan dengan kalian semua," Kata Ayu begitu duduk di hadapan Bella.

"Aduh Yu, aku minta maaf ya atas kesalah pahaman kemaren. Kamu jangan berhenti kerja dong, aku seneng kok kalau kamu masih mau di sini."

"Makasih Mbak, tapi Ayu gak bisa. Karena Ayu mau pindah ke luar negeri." Terlihat raut kecewa dan takut di wajah Bella.

"Mbak sakit ya kok kayaknya pucet?" Tanya Ayu.

"Eehhh??! Enggak apa-apa kok. Mmm ... aku bener- bener minta maaf, Yu, kamu gak marah kan soal yang kemarin."

"Enggak kok Mbak, justru Ayu berharap pelakunya segera ketemu. Oh iya, Ayu juga sekalian mau ngurusin denda Ayu."

"Gak usah Yu, kamu gak kena denda. Kamu keluar kan gara-gara salah aku."

"Beneran Mbak? Duh makasih ya Mbak." Ayu tersenyum senang.

"Iya. Sama-sama. Tapi, Mbak boleh minta tolong gak?"

"Kalau Ayu bisa pasti Ayu tolong kok mbak."

"Anu ... itu ... Bisa gak, kamu bujuk Kakakmu, supaya kita selesaikan masalah kemarin secara kekeluargaan saja?"

Ayu bingung dengan ucapan Bella. "Maksudnya?"

"Eh?! Enggak apa-apa Yu ... Mbak cuma minta tolong, kamu jangan lupa sama kita kalau sudah di luar negeri." Ucap Bella begitu sadar Ayu tidak tau apa-apa.

"Ayu pasti inget kalian semua kok. Ya sudah, Ayu permisi. Salam buat semuanya."

"Iya Yu ... Hati-hati."

Ayu langsung keluar dengan bingung karena perkataan Bella yang ambigu soal Kakaknya. Tapi dia senang karena tidak di denda. Sedang Bella lega luar biasa karena terbebas dari Ayu. Adik iblis yang beberapa hari lalu menemuinya.

Beberapa hari lalu Saat Ayu pingsan Bella tentu saja kaget apalagi setelah 1/4 jam Ayu tidak bangun juga. Akhirnya Bella menyuruh karyawan yang lain untuk membawa Ayu ke rumah sakit. Tapi saat baru tiba di parkiran Ayu di bawa dua orang yang mengaku sebagai bodyguardnya. Bahkan mereka memaksa salah satu karyawan Bella memberi tau sebab Ayu bisa pingsan.

Lalu beberapa jam kemudian. Datanglah cowok yang cakep pake banget dengan gaya kasual masuk ke kantor Bella. Bikin semua cewek terpesona. Tapi sayang keterpesonaann mereka berlangsung singkat dan berubah jadi penasaran bin ngeri karena cowok itu masuk bersama 4 bodyguard, 2 polisi, 2 detektif dan seorang pengacara.

David bahkan tak mengucapkan salam atau apa pun itu dan langsung menuju ke ruangan Bella dengan wajah marah bak devil yang mencari korban.

Brakkk.

Bella terlonjak kaget melihat ke arah pintu yang di buka secara kasar.

"Anda siapa kenapa masuk tanpa izin?" Tanya Bella gugup melihat siapa saja yang di bawa cowok itu.

David tidak mengatakan apapun dia hanya duduk sambil menatap Bela tajam dan menyuruh pengacaranya berbicara.

"Selamat sore ibu Bella kami di sini karena mendapat laporan bahwa anda melakukan perbuatan tidak menyenangkan kepada klien kami ibu Ayu ... dan ...."

David menggebrak meja karna tidak sabar dengan kata-kata pengacaranya yang berbelit-belit." Kelamaan. Gue kesini mau tanya? Berapa uang yang di korupsi dan hilang dari pembukuan lo?"

"600 juta," kata Bella cepat.

David meminta sesuatu dari pengacaranya yang ternyata sebuah cek lalu dia menuliskan sebuah nominal dan langsung dia lemparkan ke Bella.

"Itu 2 M buat ganti kerugian lo. Tapi ... gue sudah suruh detektif buat ngurus kasus ini dan kalau adek gue terbukti gak bersalah. Ada dua polisi yang siap nangkap lo karna melakukan pencemaran nama baik. Dan pengacara gue juga sudah memproses secara hukum kasus ini."

Bella menegak ludahnya panik baru kali ini dia ketemu cowok ganteng tapi kejam. "Maaf tapi ... Menurut bukti kami adik anda memang bersalah."

"Bukti apa?" tanya David mendesis.

"Bukti pembelian Mobil baru dan baju branded yang dimilikinya."

David tertawa mengejek.

David berdiri dan menggebrak meja lagi, kemarahan sudah sampai ubun-ubun.

"LIHAT INI." David melemparkan sebuah kertas di depan Bella. "TERTULIS DENGAN JELAS RATIH AYU BRAWIJAYA. PEMILIK SAH KRISH MALL. MALL TERBESAR DI INDONESIA. MENURUT LO APA PEMILIK KRISH MALL BAKAL MELAKUKAN KORUPSI? BUAT APA DUIT 600 JUTA KALAU DI REKENING AYU ADA MILIARAN? BUAT AYU DUIT 600 JUTA ITU CUMA UANG RECEH," bentak David.

Bella sudah gemetar ketakutan melihat David seperti itu. David menghela napasnya berusaha mengontrol emosinya. "Kalian semua boleh pergi dari tempat ini dan urus kasus ini besok. Kecuali lo berdua lo tunggu di pintu dan biarkan gue bicara sama cewek ini berdua saja dan jangan ada yang boleh masuk apa pun yang terjadi," kata David pada dua bodyguardnya yang tetap tinggal sementara.

Polisi detektif dan pengacara segera pergi dan David langsung mengunci pintu begitu semuanya keluar membuat Bella seketika pucat pasi.

"Bapak mau apa?"

"Melakukan yang seharusnya gue lakukan dari tadi." David menyeringai kejam dan menghampiri Bella dengan pelan.

Bella langsung berdiri dan berjalan menuju pintu berusaha lari. Tapi baru beberapa langkah rambutnya sudah di jambak oleh David.

"Aw ... sakittttt."

"Jangan karena lo cewek gue bakal lunak sama lo. Asal lo tau gue gak suka orang yang gue sayang sedih," ucap David tepat di telinga Bella.

David menampar Bella hingga tersungkur. "Itu karena lo berani menuduh adek gue."

Satu tamparan mendarat di wajah mulusnya lagi. "Ini karena bikin adek gue pingsan."

Tamparan ketiga membuat Bella ingin pingsan saja "Ini karena membahayakan calon ponakan gue."

Bella hendak menjerit tapi David lebih cepat dan langsung membekap mulutnya. Entah dari mana David mendapat tali. Tapi tiba-tiba kedua tangan Bella sudah terikat di depan dan tubuh Bella tengkurap di meja kerjanya.

David merobek semua baju Bella dan melemparnya. Bella tidak bisa bergerak karena posisi meja yang tinggi hingga membuat kakinya menggantung.

Plakkkkk.

"Awwwwww." Bella menjerit keras karena David memukul pantatnya hingga memerah. David tersenyum.

"Ayo menjerit menjeritlah yang keras." Kata David senang. David terus memukuli Bella sampai suara Bella serak karena menjerit. Lalu tanpa peringatan David menyetubuhi Bella dengan kasar.

Fix ini pemerkosaan. Bella berusaha menjauh karena rasa perih di kewanitaan-nya yang dimasuki tanpa peringatan tapi tubuhnya tak bisa digerakkan karena tangan David terus mencengkeram dan memukul. Sedang David merasa semakin bergairah melihat Bella yang menangis kesakitan dan

berusaha memberontak. Apalagi saat sudut matanya melihat penggaris di meja gairahnya semakin menggebu.

PLAKKK.

Dipukulnya punggung Bella dengan penggaris hingga membentuk garis merah panjang. Oh ... gambar yang indah," gumam David.

Plakkkkk ... Plakkkk ... Plaakkkkk.

David terus memukuli Bella dengan penggaris sampai seluruh punggungnya tertutup garis merah. Bella sudah tidak punya tenaga untuk melawan dia hanya bisa menjerit dan menjerit merasakan perih di seluruh punggungnya. David yang merasa klimaks sudah mendekatinya langsung menjambak rambut Bella dan mendudukkannya di lantai.

Dengan kasar dia masukkannya kejantanannya ke dalam mulut Bella hingga mencapai tenggorokannya saat akhirnya kepuasan menerpanya. Bella tersedak karena mulutnya tak sanggup menampung sperma yang begitu banyak dari kejantanan yang begitu besar.

"Telan semuanya, bego," kata David menjambak rambut Bella saat ada sperma-nya yang menetes jatuh ke lantai. Mau tak mau Bella berusaha menelan semuanya bahkan dia dipaksa menjilat lagi sperma David yang tadi jatuh ke lantai.

"Good," kata David begitu selesai.

David langsung memakai celananya kembali dan melepas ikatan di tangan Bella. Dia menghidupkan rokok dan menghisap dalam sambil duduk menikmati kepuasan yang baru dia capai.

"Itu peringatan terakhir buat lo. Jangan macam-macam sama adek gue lagi dan kalau adek gue masih mau kerja di sini baik-baik sama dia oke?"

Bella hanya mengangguk takut sambil berusaha menutupi tubuhnya dengan bajunya yang sudah robek.

"Jalang," ucap David lalu melenggang keluar dari ruangan Bella. Sedangkan Bella berharap tak pernah melihat orang itu lagi untuk selamanya.

Iblis tampan.