Tak terasa bimbingan belajar di PKBM yang berjalan selama 3 bulan sudah berakhir . Rombongan belajar di PKBM milik bu Mega menjalani proses belajar merasa senang dam bangga. Setidaknya itulah yang di rasakan Murni. Hal pertama yang ingin dilakukannya kalau sudah bisa membaca adalah membaca koran. Dia selalu iri dengan orang yang membaca koran. Keren. Ia ingin duduk tenang sambil membaca koran, menikmati kopi dan sarapan di teras rumah di pagi hari. Murni tersenyum. Akhirnya impiannya tercapai. Ia dulu pengen bisa membaca agar pinter seperti bu Susan majikannya dulu ketika bekerja jadi pembantu di Banjarmasin. Murni bekerja di rumahnya yang besar dari umur 13 tahun sebagai penjaga anak-anaknya bu Susan. Setiap hari Murni merapikan buku anak-anaknya bu Susan setelah mereka belajar. Dia melihat-lihat buku belajar mereka tanpa bisa membacanya.
Pagi itu ia membaca koran bekas yang di bawa mbo Minah dari pasar malam. Seperti yang diimpikannya Murni membaca koran di depan warung mbo Minah dengan kopi dan ubi rebus. Murni tersenyum geli. Bukan karena isi koran yang dibacanya. Tapi geli dengan tingkahnya sendiri. Kekanak kakanan sekali dirinya. Tiba-tiba dia merasa mual. Dia lo gak bisa minum kopi. Murni menghentikan kegiatannya karena ia merasa ada beberapa pasang mata yang mengintip dari kejauhan dan bergerak mendekati rakit. Ia segera masuk ke dalam. Akhir-akhir ini ia sering merasa takut bila sendirian di rumah. Bila mbo Minah pergi keluar, dia segera menutup pintu dan jendela menguncinya dengan rapat. Ia takut peristiwa bulan lalu terjadi lagi ('bertemu' dengan Richman ketika baru selesai mandi). Bila ingat kejadian itu wajah Murni berubah memerah. Malunya sampai sekarang masih terasa. Tapi siapa pria itu? Murni tidak berani bertanya dengan mbo Minah. Takut ditanya kenapa dia bertanya.Habislah.Jadi tambah malu nantinya.
Sekarang Murni sudah bisa menepis orang-orang yang menghinanya dan memberikan julukan kepadanya si cantik yang buta huruf.
Dia juga tau para gadis di sini juga banyak yang mencibir kepadanya bahkan menertawakannya. Mereka sudah tau kekurangannya."Cantik² buta huruf".
Hal ini tak sengaja terjadi ketika seorang wanita memesan nasi kuning dan menuliskan alamat tempat tujuan pemesannya. Murni secara spontan minta di bacakan dan berterus terang mengaku kalau dia tidak bisa membaca. Wanita tersebut terkejut tak menyangka dan memandangnya seperti merendahkan. Setelah itu ia mendengar orang-orang mulai menggunjingkannya di batang¹ ketika mereka mencuci pakaian di sungai.
Sejak hari itu surat-surat cinta yang datang di muka pintu di pagi hari perlahan-lahan berakhir. Sekarang para pemuda itu sudah tidak lagi nengirim surat. Karena mereka sudah tau surat itu tidak bakal dibalas. Setidaknya para pemuda itu lebih mengerti dan tidak kecewa Murni tidak membalas surat cinta yang ditujukan kepadanya karena faktor kekurangannya. Mereka maklum karena mereka menyukainya. Hal sebaliknya terjadi dengan dengan para gadis di kampung itu mereka menggunjingkan kekurangannya karena memang tak suka .
Mbo Minah membesarkan hatinya. Dan bu Mega tidak berhenti menyemangatinya
Ujian dilaksanakan di kota Raja. Richman menawarkan jasa dengan bu Mega mengantarkan rombongan belajar PKBM ke kota raja dengan KM Saribulan gratis. Sekalian Milir ke Samarinda, kata Richman membuat alasan.
Hal ini tentu saja di sambut baik oleh bu Mega dan rombongan belajar. Selama ujian mereka menginap di kapal. Jadi tidak perlu mencari penginapan ketika di kota Rajja.
Diam-diam Richman punya niat tersembunyi dihatinya, dia ingin lebih dekat dan lebih banyak ngobrol dengan Murni. Meski sesungguhnya dia merasa rendah diri. Dia bukan siapa -siapa di bandingkan dengan para pemuda yang mendekati Murni.
Sementara Murni menyimpan getaran di hatinya. Insiden itu membuatnya merasa malu bila bertemu Richman.
Sekarang dia sudah tau siapa Richman. Mbo Minah bercerita banyak tentang Richman. Mereka berdua punya kesamaan. Kesamaan nasib. Dalam hati dia ingin mengenal Richman lebih dekat.
Mbo Minah banyak bercerita tetang kisah hidup Richi. Sesungguhnya mereka mempunyai nasib yang sana.
Murni menghapus airmata di sudut matanya.
Murni membulatkan tekatnya, dia sudah menyiapkan tanjakan hidupnya.
Perubahan itu di mulai sekarang. "bu Mega setelah ini saya mau ikut paket B". Bu Mega tersenyum. Dia memiliki murid yang luar biasa.
Berita Murni akan ke kotaraja telah tersiar kemana-mana.
Perlahan-lahan para pemuda banyak yang menghilang. Mereka lebih dulu berangkat ke kota dengan berbagai alasan tenyunya.
****
Ujian telah usai.Hari terakhir di kota raja, Murni dan teman -temannya melakukan kunjungan ke Musium. Para pemuda yang sudah ada di kotaraja juga melakukan hal yang sama. sebelumnya mereka minta izin dengan Richman ikut pulang dg KM Saribulan.
"Muatan penuh.lihatlah.maaf! tolak Richi halus. Seluruh kapal sudah terisi barang dagangan. Rombongan Bu Mega memilih pulang ikut kapal Mahkota. kecuali Mbo Minah dan Murni.
2 orang pemuda memaksa tetap ingin ikut. Mereka kakal beradik kembar Hanafi dan Hambali.
'Kami nanti jagakan kapal! bujuk mereka. Karena mereka mendengar Richi ikut serta rombongan jalan-jalan ke musium. Meskipun kapal sudah di jaga 5 orang ABK. Richman tak menolaknya. Setaunya pemuda kembar itu dari keluarga tak mampu.
Mbo Minah ikut menjaga Murni ke kotaraja. Khawatir di ganggu para Pemuda yang diam-diam pergi ke kotaraja. Kehadiran Mbo Minah menyurutkan langkah para Pemuda itu mendekati Murni. Terpaksa mereka duduk-duduk saja di sekitar peabuhan kotaraja menyapa Murni dan rombongan bila berangkat dan pulang dari kantor Diknas tempat ujian berlangsung.
Ketika sudah sampai ke musium para pemuda dan rombongan bu Mega istirahat di depan Musium. Musium belum buka.Mereka sampai jam 7 pagi.Sementara musium buka jam 8.
Richman membawa 2 minuman dingin.Dia menyerahkan 1 botol kepada Murni yang duduk sendiri sambil berkipaskan tangan. Ketika sampai ke tangan Murni.Richi memberanikan bicara.' Murni maukah kamu menjadi istriku?' Richman berkata pelan. Sudah 2 hari ia menghafalkan kalimat itu.Jadi ketika kalimat itu terucap wajahnya sudah siap dan mantap menghadapi penolakan, ia tak pandai bicara yang bagus . Murni tertegun mendengar ucapan Richman.Seketika wajahnya memerah.Matanya menatap lurus ke arah Richman. Serangan Richman yang begitu mendadak membuatnya gemetar. Tapi tanpa Richman tau sesungguhnya dia menyukai Richman pula. Tanpa menunggu lama bibirnya bergerak cepat. 'iya!" Jawabnya singkat. Richman terkejut. Dia tak menyangka Murni menerimanya.Richman menatap tak percaya.Ia seakan bermimpi." aku mau", Murni menegaskan kemudian berlari mendekati mbo Minah.Richi berbalik melihat punggung Murni.
Murni tersenyum bahagia di samping mbo Minah. Dadanya seperti meledak.Tak mampu lagi melangkah. Mbo Minah tak menyadari keadaan Murni. Dia hanya berfikir Murni bahagia karena bisa jalan-jalan di kotaraja. Dia terharu. Dia tidak sendiri menghadapi hari tuanya.
Sepanjang perjalanan pulang ke kapal, Murni diam tanpa suara.Tangan mungilnya selalu menggandeng mbo Minah.
Richman berjalan dengan tenang di belakangnya tangannya penuh dengan belanjaan mbo Minah.
Hatinya tenang. Murni sudah menjadi miliknya. Meskipun para pemuda yang menjadi penggemar nya Murni bersusun di depan kapal menyambut Murni. Tak seorangpun yang akan di pilih Murni. Dialah yang terpilih.Sejumlah rencana dan impian terbayang di pelupuk matanya.
______
¹ berarti tempat mandi di sungai.