Chereads / Istri Sang Juragan / Chapter 2 - Murni

Chapter 2 - Murni

Richi sangat terkejut. Dia tidak pernah melihat gadis cantik. Dan sekarang dia terpana tanpa kata. Hari itu ketika kapal berlabuh di Kotabangun, dia bermaksud akan mengunjungi mbo Minah. Siapa sangka Mbo Minah tak ada di rakit. Beliau sedang ta'ziah ke tetangga di darat¹. Di warung mbo Minah sangat ramai sekali tidak seperti biasanya. Ada puluhan pemuda membeli nasi kuningnya. Mereka bahkan antri hingga ke batang². Mereka yang sudah dapat nasi kuning pun masih duduk di lantai rakit luar milik orang sebelah. Di dalam warung ada dua gadis yg sibuk melayani. Salah satu gadis berumur 17 tahun, namanya Murni. Berkulit kuning langsat, rambut hitam di ikat kuda, cantik alami. Wajahnya bersih tanpa noda, matanya indah bak bintang kejora, suaranya lembut.

Gadis satunya bernama Hasnah. berusia 15 tahun, kulinya sawo matang, bermata coklat, sangat manis. suaranya nyaring dan merdu. Rupanya kedua dara inilah yang telah membuat geger para pemuda tersebut. Mereka semua terpesona dengan ke 2 gadis itu. Keponakan mbo Minah dari Banjarmasin.

Tak lama kemudian Mbo Minah datang dan mengusir para pemuda yang sudah tidak berkepentingan, karna nasi kuningnya habis tanpa sisa.

Setelah para pemuda itu pergi. Mbo Minah mrnyuruh Richi masuk serta menyuruh 2 gadis itu memasak lagi untuk makan siang mereka. Richi tak berkutik di tempat duduknya. Dia seperti patung di lamin³.

Tak satupun yang pernah menduga, kelak 2 gadis tersebut yang akan merubah kisah hidupnya.

****

Berwajah cantik tubuh tinggi 160 cm menjadikan Murni gadis tercantik di Kotabangun. Kehadirannya di kampung itu telah menjadi pembicaraan dari mulut ke mulut. Meskipun sebenarnya ia tidak pernah pergi jauh dari rakit tempat tinggalnya. Ia hanya bekerja membantu mbo Minah di warung nasi kuning.

Sementara Hasnah adik sepupunya melanjutkan sekolah di Muaramuntai yang di biayai mbo Minah.

Kecantikan Murni yang terkenal ini telah membuat iri dan cemburu gadis-gadis lain disana.

Baru satu bulan tinggal disana, dia sudah menerima 100 surat cinta. Surat cinta ini di selipkan di bawah pintu. Setiap pagi ketika Murni membuka pintu sudah ada puluhan surat yang terselip. Bahkan mendapatkan hadiah berupa kado aneka ragam dari para penggemarnya. Murni tidak pernah membuka surat surat cinta apalagi membacanya.

Mereka semua tidak tau kalau Murni buta huruf.

Malang sekali gadis itu sejak bayi sudah yatim piatu. Setiap tahun dia pindah dari rumah ke rumah. Para saudara ibunya bergantian tiap tahun memeliharanya. Ibu Murni memiliki 12 saudara dari 2 istri kakeknya. Nenek Murni istri pertama memiliki 7 orang anak. ibu murni anak bungsu Istri kedua kakeknya memiliki 6 orang anak. Murni besar tanpa pendidikan. Bapak ibunya meninggal kecelakaan bis Banjarmasin-Balikpapan. Bapaknya perantauan asal dari Jawa Tengah .

Umur 13 tahun Murni sudah bekerja jadi pembantu rumah tangga.

mbo Minah saudara sepupu ibunya. Dia mendengar tentang nasib murni dari saudaranya di Banjarmasin. Kemudian mbo Minah meminta Murni berangkat ke Kotabangun sendirian, tetapi karena Murni tidak pernah pergi jauh sendiri akhirnya Hasnah sepupunya menemani.

Mbo Minah setiap malam secara pelan-pelan mengajari membaca, menulis, berhitung, sholat dan mengaji pada Murni. Gadis ini sangat cerdas bisa belajar dengan cepat.

Selain itu Murni gadis yang cekatan, jam 4 pagi dia sudah bangun membantu memasak mbo Minah untuk warungnya yang buka jam 6 pagi sampai jam 10 pagi.

Saat pertama kalinya dan bertemu dengan Murni, Richman tak mampu memandangnya terlalu lama ia hanya memandangnya dari kejauhan, hatinya terasa sakit. Rasa nyeri yang membuat seluruh tubuhnya sakit. Sakit yang disebabkan rasa yang tak jelas. Meski dia bingung dengan perasaannya. antara marah, suka, rendah diri, bingung. Tetapi ketika dia menjauh ia malah merasa kehilangan. Meski ia ingin melihat Murni lebih lama. Tapi ia tak kuat menahan sakit yang berasal dari tubuhnya sendiri.

Richman tak mengerti. Pesona gadis itu mampu membuat kakinya gemetar.

Keesokan harinya ketika mbo Minah belanja di KM Saribulan. Mbio Minah minta Richman membawakan belanjaannya, sebenarnya ia ingin menolak karena kejadian ketika melihat Murni dia seperti mati kaku. Tapi dia juga tak bisa menolak Mbo Minah orangtua itu adalah ibu keduanya. Kasih sayangnya tulus tak berbatas. Tapi ketemu Murni! Kenapa takut?

Richman meletakkan barang di dapur. Murni tidak terlihat mungkin dia di kamar. Aman. Richman mengusap dadanya. Tetapi ketika dia berbalik dia malah bertubrukan dengan Murni yang baru keluar dari kamar mandi dia hanya mengenakan handuk mandil, sehingga separuh tubuhnya terlihat dengan jelas. Murni terperanjat dan berteriak panik. Richman menutup matanya dengan sebelah tangan kanan, tangan kirinya berusaha mencari jalan. Murni balik lagi ke kamar mandi dan menguncinya. Bibirnya pucat tak berdarah. Tubuhnya gemetar. Takut dan panik. Cukup lama dia sembunyi di kamar mandi, hingga akhirnya berani keluar karena sunyi.

Richman memilih kabur kembali ke kapal tanpa pamit dengan mbo Minah. Berlari diatas batang yang licin. Kalau bukan dia si anak sungai orang lain sudah pasti jatuh tergelincir. Ada apa ini. Mengapa begini? wajah Richman merah hitam. Dia sungguh malu.

Tapi siapa yang mengira kalau ke depan gadis ini jodohnya.

Semua beranggapan bahwa Murni adalah gadis pemalu yang menggemaskan. Dia tak bicara. Kalaupun ia bicara hanya seperlunya saja. Bila ada pemuda yang menggodanya ia tersenyum dan menundukkan wajahnya. Membalas sapaan yang menggodanya dengan sopan. Sejak bekerja membantu mbo Minah di warung. Murni lebih banyak berada di dapur dan hanya keluar ketika membersihkan meja. Sehingga para pemuda semakin penasaran dengannya. Mereka betah duduk di warung bila tidak di usir mereka tak mau pergi.

Para pemuda itu tidak berani menggodanya lebih jauh karrna mbo Minah akan memarahi pemuda itu dengan suara kerasnya. Bukan karena mereka takut. Tapi malu karena teriakan mbo minah bisa terdengar ke seberang sungai mengalahkan suara parahu ces yang lewat

Sebenarnya Murni aslinya ceria dan pemberani. Hanya saja dia menjadi merasa minder kekurangannnya, dia buta huruf.

Hari itu mbo Minah mengenalkan dia dengan bu Mega guru SD di kanpung. Atas saran bu Mega, Murni kemudian ikut belajar paket A. Bu Mega bersedia menjadi tutornya. Syaratnya Murni bersedia hadir setiap di PKBM¹ miliknya, letaknya di darat hanya 100 meter dari rakit mbo Minah.

Bu Mega memberikan motivasi agar dia tidak malu karena hal itu, karena orang lain banyak juga seperti dirinya.

Di PKBM itu kemudian Marni bertemu banyak teman yang senasib dengannya. Ada 20 orang di kelasnya. Usianya beragam dari 14 th hingga 25 tahun.

Kita harus berubah. kata bu Mega. Jangan takut untuk berubah.

'Sesunggunya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada mereka", bu Mega membacakan ayat yang membuat hati Murni bergetar penuh semangat.

_______

¹ tante bahasa kutai

tempat tinggal warga di daratan

² jembatan untuk mandi ke sungai

³ rumah panjang adat dayak dilengjkapi patung yang duduk atau berdiri di depan pintu masuk.

⁴Pusat kegiatan belajar masyarakat