Chereads / Yang patah tidak akan mati / Chapter 22 - Percikan takdir

Chapter 22 - Percikan takdir

Kejenuhan membawa ku pada pencarian, perjalanan menuntun ku pada suatu tujuan. Entah lah jika aku hanya memikirkan rasa seperti tidak ada habisnya dan jika sungai membawa ku terus mengalir mungkin hilir akan memberi ku takdir. Sosial media masih merupakan tempat mencari hingga detik ini. Dunia maya memang mengagumkan namun entah akan selalu serupa ataukah nyatanya akan berbeda.

Petang itu sepi membawa ku pada mini market terdekat, sekedar membeli kopi dan berdiam diri merenungkan. Sempat terbesit kembali tentang nana yang dulu menarik perhatian di instagram. Ku buka kembali acount nya dan ternyata sial nana sudah ada yang punya dan mengganggu nya bukan sebuah pilihan.

Tidak lama waktu berselang seorang wanita datang duduk sendiri punuh lamunan, ku panda wajahnya nampak murung dan hatinya terasa sedih. Ingin ku hampiri namun saat itu rasanya aku tak mau mengganggu. Kemudian kembali ku nikmati secangkir kopi yang ada di meja, beserta lirihan lagu sendu malam ku seakan cepat berlalu.

Kembali ku tatapi wajah wanita yang sepertinya sedang terluka dan tidak lama air matanya menetes. Aku merasa tertegun kemudian ku hampiri. "hai" sapa ku secara sederhana, dia terkejut langsung menghapus air mata dengan senyum dan nampak bingung kemudian dia menjawab dengan tanya "iyah, ada apa yah?" aku tersenyum berniat untuk sedikit menghiburnya dan menjawab "boleh ikut gabung?" nampak dia berfikir tak lama dia menjawab "silahkan" kemudian aku duduk di mejanya.

Aku mulai menanyakan namanya, dia menjawab seadanya..