Chereads / Aku Ingin Bersamamu / Chapter 6 - Part 6

Chapter 6 - Part 6

*****

Kirana masih mencurigai Julian dan berpikir bahwa Julian adalah salah satu komplotan penjambret tersebut. Kirana berpikir semua itu hanya sandiwaranya Julian dengan penjambret tersebut. Maka Kirana pun menganggap bahwa semua itu bagian dari siasat dan strategi Julian bersama komplotannya untuk melancarkan aksi kejahatannya.

"Ternyata Kau seorang penjahat yang jago berakting". Batin Kirana sambil menatap Julian dengan sinis.

"Heey... Kenapa menatapku seperti itu". Gerutu Julian dengan geramnya sambil menaiki kedua alis mata.

"Apalagi yang Kau tunggu, segera lepaskan Aku". sahut Julian dengan nada kesal.

"Kau kira Aku percaya begitu saja dengan semua ucapanmu itu. Kau pasti sekongkol dengan penjembret itu kan?" Gerutu Kirana sambil senyum sinis.

"Apaaaaa?" sahut Julian sambil membulatkan kedua matanya.

"Kau ini sungguh menyebalkan sekali ya". Gerutu Julian sambil memalingkan wajahnya.

"Dasar Polwan gila... Kenapa wanita sepertimu bisa jadi seorang Polisi". Batin Julian sambil melirik sinis.

"Lalu kenapa tas Nyonya Helena ada ditangan Kau?" sahut Kirana dengan mengintrogasi Julian.

"Tas tersebut Aku dapatin saat Aku mengejar penjambret itu. Karena tiba-tiba saja si penjembret itu dengan sengaja melemparkan tas tersebut dari genggamannya. Maka Aku pun segera mengambil tas itu dan menghentikan pengejaran. Kemudian Aku pun langsung berjalan arah balik menuju ke tempat awal kejadian untuk mengembalikan tas tersebut kepada pemiliknya. Lalu tiba-tiba saja Kau datang menendang dadaku dan menuduhku yang bukan-bukan". Jawab Julian menjelaskan apa yg sebenarnya terjadi.

"Kau hebat sekali bersandiwara, lalu dimana teman Kau yang satunya itu? Atau kau mau masuk penjara sendirian saja". Sahut Kirana dengan nada mengancam sambil menatap sinis.

"Terserah Kau sajalah, Aku sudah mengatakan yang sebenarnya. Rasanya sulit bagiku menjelaskan dan berbicara dengan wanita gila sepertimu". Gerutu Julian sambil mengerutkan dahi.

"Kau bilang apa, beraninya Kau berbicara seperti itu". Sahut Kirana sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Mana dompetmu?" tanya Kirana

Mendengar pertanyaan Kirana tersebut, maka Julian pun langsung mengarahkan tangan kanannya ke kantong celana belakang untuk mengambil dompet. Tanpa disadari tangan kiri Kirana mengikuti arah tangan kanan Julian,karena tangan mereka saling mengait dengan borgol.

"Hey mau apa Kau?" gerutu Kirana bertanya sambil spontan menarik tangan kirinya yang terborgol.

"Mau mengambil dompetlah. Tenang saja Nona, Aku pun tidak sudi bokongku diremas wanita sepertimu". jawab Julian sambil tertawa sinis.

"Berani sekali Kau bicara seperti itu". gerutu Kirana sambil mengepalkan kedua tangannya dan sambil menginjak kaki kanan Julian.

"Aaaww..." kata Julian teriak kesakitan.

"Dasar wanita gila". batin Julian.

"Rasain..." kata Kirana sambil tersenyum sinis, lalu mengambil dompet Julian yang terjatuh dilantai.

Julian masih meratapi kesakitan kakinya, sementara Kirana memeriksa isi dompet Julian. Kirana menemukan Kartu Tanda Penduduk, maka Kirana pun bisa melihat nama lengkap yang tertulis Julian Sandra di kartu identitas tersebut dan Kirana pun bisa mengetahui juga secara detail identitas Julian. Kirana juga menemukan sebuah kartu nama, dan dari kartu nama tersebut menerangkan bahwa Julian Sandra adalah seorang Guru Privat Musik.

"Ya ampun... dia seorang Guru privat musik, jadi tidak mungkin bagi dia melakukan penjambretan seperti itu". batin Kirana.

Kirana mulai menyadari bahwa tindakannya benar-benar salah. Walaupun begitu Kirana masih merasakan kesal setelah mengingat awal kejadian saat Julian menabrak Kirana tanpa mengucapkan kata Maaf, ditambah lagi disaat Kirana mengingat dirinya dikatakan wanita gila oleh Julian. Maka Kirana merasa bahwa dirinya tak bersalah.

"Dia pantas mendapatkan perlakuan seperti itu, karena sikap dan ucapannya yang kurang ajar kepadaku". batin Kirana.

"Hey...Ini dompetmu". Sahut Kirana.

"Kau beruntung, karena Aku akan melepaskanmu". Batin Kirana sambil mengulurkan tangannya memberikan dompet milik Julian.

Julian mengambil dompet miliknya dari tangan Kirana. Saat itu Julian hanya terdiam sambil memalingkan wajahnya karena Julian masih merasa sangat kesal dengan perempuan yang dihadapannya. Julian melihat langit sudah mulai gelap, Julian pun merasakan perutnya mulai berbunyi maka tangan Julian pun mengelus perutnya yang terasa lapar.

"Astaga... Mana nih kunci borgolnya". Batin Kirana sambil memeriksa semua saku seragamnya.

"Wanita gila ini sedang apa". Batin Julian sambil melirikkan matanya ke Kirana.

Julian merasa heran dengan sikap Kirana yg terlihat sibuk mencari sesuatu. Tetapi Julian masih tetap bersikap diam hanya memperhatikan sikapnya Kirana tersebut.

"Ya Tuhan...Sial sekali Aku hari ini, kenapa aku harus bertemu wanita seperti dia". Batin Julian menundukkan kepalanya dan tangan kirinya mengibaskan wajahnya.

"Kau makhluk menyebalkan yang pernah Aku temui diseluruh Alam Semesta ini." Batin Julian sambil kembali menatap Kirana yang masih terlihat sedang mencari-cari sesuatu.

"Apa mungkin kunci borgolnya tertinggal dirumah." Batin Kirana sambil mengingat-ingat.