Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Aku Ingin Bersamamu

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉEvans_Rege
--
chs / week
--
NOT RATINGS
35.1k
Views
Synopsis
Kirana Dewi Pertiwi adalah seorang wanita muda yang bekerja sebagai Polwan di Kepolisian. Kirana sangat mencintai kekasihnya Julian Sandra yang berprofesi sebagai Guru privat musik. Julian yang pada awalnya sangatlah membenci Kirana yang disebabkan dari sebuah kesalahpahaman diantara mereka. Tetapi waktu telah mengubah semuanya, bahkan waktupun mengubah rasa benci yang mendalam itu menjadi rasa cinta yang mendalam. Sayangku...kau awalnya memang wanita gila di hidupku. Tapi percayalah sayang, untuk saat ini dan selamanya kau adalah wanita tercinta di hidupku. Kalimat indah dari bibir Julian yang berbisik ditelinga Kirana. Pada akhirnya maut menjempeut Julian. Kirana merasa tidak sanggup hidup tanpa Julian dan batin Kirana sangat terpukul hingga membuat Kirana tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri. Kirana tidak pernah menyangka bahwa kisah cintanya akan berakhir dengan begitu cepat dan dengan cara tragis. "Aku Ingin Bersamamu" Aku berharap cerita Mitos itu benar.
VIEW MORE

Chapter 1 - Part 1

***Kirana Dewi Pertiwi***

ย 

Seperti biasa langit yg kelam mulai berganti fajar yg cerah. Terdengar dering alarm di handphone ku berbunyi, dan Aku pastikan waktu menunjukan jam 04.30. Aku harus segera melangkahkan kaki ini ke kamar mandi,meskipun tubuhku merasa lelah karena kemarin Aku dan tim kerjaku dari Kepolisian sedang menjalankan tugas hingga larut malam.

Setelah aku keluar dari kamar mandi, Aku merasakan kesegaran di tubuhku sudah pulih kembali. Seperti biasa setelah selesai mandi Aku melanjutkan duduk didepan meja rias untuk melakukan perawatan kepada tubuhku dengan memberikan body lotion dan krim pemutih keseluruh tubuhku.

Disaat Aku lagi asyiknya melakukan perawatan tubuh, tidak lama kemudian terdengar bunyi dering nada pesan dari handphone ku yg berada di kasur.

"Inikan msh pagi sekali, paling juga pesan dari layanan operator". Batinku sambil melirik handphone milikku yang berada di kasur dan aku pun melanjutkan lagi perawatanku.

Setelah selesai memberikan body lotion dan krim pemutih keseluruh tubuhku. Aku bergegas mengambil pakaian seragam kerjaku yang berada didalam lemari pakaian. Setelah berpakaian rapi, Aku bisa melihat bayangan diriku di balik cermin dengan berseragam berwarna coklat yang dihiasi atribut-atribut Kepolisian dan juga terlihat name tag bertuliskan namaku Kirana Dewi Pertiwi. Tetapi orang-orang memanggilku dengan nama Kirana.

Aku segera menuju dapur untuk membuat sarapan. Pagi ini Aku ingin memasak nasi goreng, langsung saja Aku mengolah bumbu-bumbunya dan mulai memasak.

Aku hidup sendirian, karena semua keluargaku tinggal di Riau. Sebagai seorang Polisi Wanita atau Polwan, Aku sudah terbina hidup disiplin dan mandiri. Jadi melakukan semua aktivitas dirumah dengan sendirian bagiku hal yang biasa dan aku pun tidak merasa keberatan.

"Hhmm...aromanya enak sekali". batinku sambil memejamkan mataku dan seketika itu pun perutku langsung terasa lapar.

ย 

Tidak lama kemudian nasi goreng pun sudah siap untuk disantap, maka segera aku hidangkan ke meja makan. Sekilas Aku melirik jam tangan, terlihat jarum jam menunjukkan jam 05.42. Disaat sedang menikmati sarapan, tiba-tiba saja dering panggilan handphone ku berbunyi. Tertulis nama pemanggilnya Tonny dilayar kaca handphone. Tonny adalah rekan tim kerjaku di Kepolisian. Lalu Aku segera menerima panggilan telepon Tonny tersebut.

ย 

"Hallo... Pagi Kirana". sahut Tonny yang terdengar dari handphone ku.

"Iya pagi juga Ton. Ada apa ya Ton, gak biasanya pagi-pagi begini menghubungiku?" Jawabku lalu tanyaku dengan rasa penasaran.

"Kamu udah baca pesan SMS dari aku?". kata Tonny.

"Ooh iya, tadi aku memang mendengar nada pesan handphone ku pada saat Aku memakai body lotion. Mungkin saja itu pesan dari Tonny". Batinku

"Maaf, Aku belum baca Ton, karena dari tadi Aku belum menyentuh handphone". Jawabku

"Memangnya ada berita apa Ton?" tanyaku dengan rasa penasaran.

"Ooh..." kata Tonny sambil mengenduskan nafasnya.

ย 

"Beberapa saat yang lalu, Aku mendapatkan kabar dari pihak Rumah Sakit bahwa si penjahat yang tertembak semalam telah mati". kata Tonny

Seketika itu juga Aku melamun terbayang saat kejadian semalam. Malam itu Aku terpaksa menembak penjahat itu dengan mengarahkan timah panas dari pistolku kearah bagian dada penjahat itu. Situasi malam itu Aku beserta rekan timku di kepolisian merasakan kesulitan saat ingin melakukan penangkapan terhadap penjahat itu, karena adanya aksi perlawanan dari penjahat itu dan bahkan nyaris terjadi adu tembak antara Kepolisian dengan penjahat itu. Tetapi Aku berhasil menggagalkan aksinya dengan lebih dulu menembak dada penjahat itu.

"Halloo..hallo...Kirana apakah kau mendengar ucapanku". kata Tonny dengan nada suara yg terdengar sedikit mengeras.

Aku tersentak kaget dan membuyarkan lamunanku. "Iya Ton,aku mendengarnya". kataku dengan segera menjawabnya.

"Baiklah Ton, kalau begitu nanti aku langsung menuju ke Rumah Sakit". lanjut kataku.

"Ok deh". sampai bertemu nanti. Bye...". kata Tonny

"Ok... bye". jawabku lalu menutup panggilan teleponnya, dan melanjutkan sarapanku.