Chereads / My Basketball Game (Indonesia) / Chapter 11 - Persiapan

Chapter 11 - Persiapan

Setelah menjalani Trial BUBC kemarin dan berhasil mendapatkan tempat di Salah satu Club Basket Divisi Utama Indonesia, Takao mendapatkan jatah libur selama 1 minggu.

Waktu libur itu ia gunakan untuk menghabiskan waktunya bersama dengan Ibunya dan juga bermain main saja.

Pada hari terakhir liburan sementara, Ayahnya datang untuk satu hari saja karena besoknya harus berangkat bersama Ibunya menuju ke Salah satu tempat wisata tersembunyi di negara lain.

Jangan remehkan orang tua Takao! Meskipun umurnya sudah 45 tahun lebih, mereka berdua tetap liburan bersama dan tidak mengajak ajak anak.

Pada hari senin ini sekaligus hari yang tidak disukai oleh Takao telah tiba. Pasalnya, sekolahnya akan melakukan Upacara Bendera selama lebih dari 2 jam.

"Ngga, kamu gak capek berdiri tegak terus?" tanya Takao yang berdiri di barisan paling belakang.

"Capek sih. Tapi daripada nanti kena hukumam, mending dikuat kuatin aja" jawab Angga yang satu kelas dengan Takao.

"Sok kuat! Diputusin pacar aja nangisnya berjam jam. Jangan sombong ngga!" jawab Takao untuk menyindir temannya itu.

"Loh, aku nggak sok kuat. Tapi kenyataannya kan emang aku gak pernah diputusin pacar. Lagian kamu juga sok sokan punya pacar aja!"

"Himura Takao, silahkan maju ke depan!" ucap seseorang

"Enak aja! Pacarku? Maaf, aku tidak mengenal apa itu pacar" jawab Takao dengan nada merendahkan.

Meskipun tadi ada yang menyuruh Takao untuk maju ke depan, yang dilakukan olehnya hanya tetap berdiri di tempatnya saja.

Selang beberapa detik, nama Takao kembali dibacakan lagi dan itu membuat dirinya terkejut kalau dia dipanggil.

Karena disuruh untuk maju ke depan, Takao menurutinya karena di depan tempat pembina upacara berdiri tidak terkena panasnya sinar matahari di pagi hari.

"Iya? Kenapa memanggil saya?" tanya Takao dengan polosnya kepada Pembina upacara sekaligus Guru BK SMKN 42.

"Kamu tuh ya! Dari tadi dipanggil gak maju maju. Emangnya ngapain sih?" tanya Guru BKnya dengan nada sedikit membentak.

"Tadi lagi ngobrol sama Angga, jadi gak kedengeran kalau dipanggil" jawab Takao

"Lain kali jangan diulangi lagi! Saya tanya balik, kenapa kamu saya suruh maju ke depan?" tanya Guru BK SMKN 42 yang terkenal dengan kesopanannya dan kelembutannya.

"Loh, kok malah Maam Ratna tanya balik?" tanya Takao karena ia benar benar tidak mengerti alasannya maju ke depan.

"Jangan dicontoh Takao ya! Dia memang anak yang bodoh dalam hal ini. Maam Ratna memanggil kamu ke sini adalah untuk mendapatkan penghargaan!" jawab Maam Ratna kepada Takao yang terlihat bodoh itu.

"Hah? Penghargaan untuk apa? Minggu lalu sudah ada penghargaannya!" jawab Takao dengan sedikit membentak.

Dengan menghiraukan Takao yang berkomentar, Maam Ratna langsung meminta tolong bantuan OSIS SMKN 42 untuk membawakan pernghargaannya kepada Takao.

Karena ia sangat kesal dengan perlakuan Gurunya yang seenaknya saja, Takao menerima penghargaannya dengan wajah lemas.

Disisi lain, Penghargaan yang ia dapatkan adalah bernama 'The Best Student SMKN 42 of the Year' serta uang tunai sebesar 1,5 juta Rupiah.

Setelah menerima penghargaan itu, Upacara ditutup dan para siswa diperbolehkan untuk beristirahat selama 1 jam sebelum memulai pelajaran lagi nanti.

Disisi lain, Eric mengatakan kepada seluruh Anggota Tim Basket SMKN 42 harus berkumpul di Lapangan secepatnya.

Takao sendiri sengaja melambat lambatkan datangnya ke Lapangan karena ia tipe orang yang santai. Sesampainya di Lapangan, ia terkejut karena sudah ada banyak orang yang berkumpul di satu tempat.

Tanpa pikir panjang, ia menyelinap masuk ke barisan paling belakang supaya tidak mendapatkan hukuman.

"Aku yakin kalian semua pasti bingung kenapa dipanggil kesini bukan? Sebagai Kapten tim, aku akan mengatakan kabar baik dan kabar buruk yang baru saja kuterima kemarin" ucap Kapten Eric untuk menghancurkan keheningan yang melanda.

Orang yang berdiri bukan hanya Kapten Eric saja melainkan ia berdiri dengan Guru Bahasa Inggris SMKN 42 dan orang yang tidak dikenal.

"Kabar buruknya adalah, Karena merasa gagal membina Tim ini, Coach Andre mengundurkan diri sebagai Pelatih Tim Basket Putra SMKN 42. Sedangkan kabar baiknya adalah kita mendapatkan pengganti Coach Andre. Pelatih baru kita bernama Sakuragi Mai, beliau merupakan orang dari Jepang yang datang ke Indonesia sebulan yang lalu" lanjut Kapten Eric.

"Se-Selamat Pagi" ucap wanita yang berdiri disamping guru Bahasa Inggris SMKN 42 dengan nada MEDOK.

"Pagi!!" jawab semua anggota Basket.

Dia mengingatkanku kepada seseorang Batin Takao.

Setelah mengucapkan hal itu, Coach Mai langsung membisikkan sesuatu kepada Guru Bahasa Inggris SMKN 42. Tak lama kemudian, Guru mengatakan apa yang dibisikkan oleh Coach Mai.

"Coach Mai ingin Para Pemain Tim Inti maju ke depan. Maam Lis harap kalian semua dapat menggunakan Bahasa Inggris karena Coach Mai tidak lancar berbahasa Indonesia"

Karena Tim Inti disuruh untuk maju ke depan, Takao yang duduk santai sambil makan satu pack Pocky yang ia beli di Supermarket dekat sekolah langsung bangkit dan menuju ke depan.

Ketika para pemain Tim Inti berkumpul, Coach Mai langsung melihati 10 pemain itu. Disisi lain, Takao yang berada di pojok kanan sendiri sedang asik makan Pocky miliknya.

Secara tiba tiba, Coach Mai langsung mencabut Pocky yang ada di mulut Takao. Tentu saja hal itu membuat Takao sedikit terkejut.

"Ah... Maafkan aku. Barusan tadi aku melamun tentang rencanaku nanti malam" ucap Takao karena ia tidak ingin dimarahi oleh Pelatih barunya yang cantik itu.

"Tidak apa apa. Tapi, pada Camp Latihan setelah UTS nanti, aku tidak akan segan segan kepadamu" jawab Coach Mai yang membuat semua anggota Basket ketika mendengar hal itu terkejut.

Apa maksudnya Camp Latihan setelah UTS itu?

"Camp Latihan ya? Aku berharap berlangsung selama 1 bulan" jawab Takao untuk merespon ucapan Coach Mai tadi.

"Kau mengetahuinya? Aku belum membicarakan dengan seorangpun loh" tanya Coach Mai

"Aku tidak mengetahuinya. Hanya saja kalau Camp Latihan itu isinya latihan menyiksa saja. Di SMPku dulu pernah ada Camp Latihan selama 15 hari. Setiap hari kami disuruh berlari, berlatih, dan itu kami lakukan selama 15 hari berturut turut" jawab Takao karena pengalamannya ketika SMP.

"Setelah UTS nanti, kita akan melakukan Camp Latihan di Kota Pinggiran seperti ini tapi bukan disini selama 1 bulan penuh" jawab Coach Mai kepada seluruh Anggota Basket SMKN 42 yang berkumpul.

Setelah Coach mengatakan hal itu, ada satu orang yang mengangkat tangannya untuk bertanya sesuatu kepada Coach Mai.

"Iya, silahkan bertanya!"

"Siapa saja yang akan mengikuti Camp Latihan nanti?" tanya orang itu.

"Aku akan menjawabnya langsung ke intinya. 10 Pemain inti dan 5 pemain yang akan kupilih dari kalian semua. Totalnya adalah 15 Pemain dari Basket Putra dan 15 Pemain dari Basket Putri" jawab Coach Mai dari pertanyaan murid itu tadi.

"Kalian akan berangkat ke tempat Camp Latihannya pada hari Senin setelah UTS atau tanggal 30 September sampai tanggal 25 November" lanjut Guru Bahasa Inggris SMKN 42.

"Ohh iya, ini juga penting. Bisa saja aku hanya membawa Pemain inti dan tidak menambah 5 pemain lagi. Itu berarti, kesempatan kalian untuk bisa ikut Camp Latihan adalah menunjukkan Tekad dan Skill kalian kepadaku" potong Coach Mai.

Kali ini beberapa orang dari Anggota Basket SMKN 42 menjadi terkejut dengan perkataan Coach Mai. Disisi lain, Takao tidak mempermasalahkannya karena seharusnya seperti itu.

Apa yang dilakukan Coach Mai sudah benar. Ia tidak berhak untuk menentangnya. Tapi, Takao mengangkat tangannya karena ia ingin bertanya.

"Coach, siapa saja yang akan menjadi lawan kita di Camp Pelatihan itu nanti?" tanya Takao kepada Pelatih Wanitanya tersebut.

"Teman Latihan kita di Camp nanti hanya ada 5 Tim saja yakni SMA Bajar dari Kaltim, SMA Indeks dari Jateng, SMA Two dari Jatim, SMA Cendekia Sidoarjo dari Jatim, dan SMA Kerta dari Jakarta. Coach harap kalian semua bekerja keras tentu saja Pemain Inti juga. Setelah Camp Latihan nanti, kita mengikuti Smadika Cup atau SMA Cendekia Cup di Jatim lalu mengikuti DBL lagi" ucap Coach Mai panjang lebar.

Setelah mendengar nama nama sekolah yang akan menjadi lawan SMKN 42, Takao menjadi lebih tidak sabar. Itu karena ia mendapatkan Informasi rahasia kalau di SMA Cendekia ada pemain yang mirip dengannya ketika SMP dulu.