Chapter 3 - 3

"Dia itu bukannya sicewek tanpa ekspresi dari kelas 10-2 ya?"tanya seorang cewek kepada temannya

"Aah iya, cewek kayak begitu masih berani dekat-dekat dengan kak Rey?"kata cewek tersebut

Aku samar-samar mendengar percakapan dua orang cewek yang sedang menggosipi aku , tak jauh dari tempat dua cewek itu berdiri ada juga dua cowok yang sedang membicarakan aku

"Dia itu cewek yang lagi ngejar-ngejar Rey kan?" tanya seorang cowok

"Iya , dia juga nggak pernah senyum"kata temannya menimpali

Aku berpikir kenapa ini bisa terjadi?bukannya Galang sudah berjanji untuk tidak memberitahu kepada orang-orang tentang rahasiaku. Kalau begini apakah kak Rey sudah mengetahuinya?, kalau aku suka dengannya. Tapi jika dia sudah tau aku sudah tidak dapat mengelak lagi,aku harus berterus terang kali ini

"Ehm"dehem seseorang

"Ehh?"aku kebingungan siapa yang berdehem tadi

"Aku tau kamu mau ngomong apa"kata Galang tiba-tiba

"Eh, jangan ngagetin dong "aku berteriak karena terkaget tiba-tiba Galang ada didepanku

"Kamu suka dengan Rey kan?"tanya Galang tepat sasaran

"Aah , memang benar dia"kata seorang cewek

"Sial,sial "aku berteriak sambil menutup telingaku

"Aaaaaaaaaa .."aku berteriak dan terbangun dari tidurku

"Ternyata cuma mimpi"kataku

#Skip

"Pagi Lala " sapa rere dengan semangat

"Pagi"aku menjawab dengan lesu

"Matamu kenapa?"tanya rere

"Ohh ini kemarin aku habis begadang"kataku

"Siapa yang percaya"kata rere yang tidak percaya dengan omonganku

Kring kring kring

Bel masuk kelas sudah berbunyi para siswa berbondong-bondong memasuki kelasnya masing-masing. Didalam kelas aku lebi asyik dengan kegiatan melamunku memikirkan mimpi yang aku alami tadi pagi.

Walau cuma mimpi tapi aku merasa tidak nyaman

"Huh"

#Ruang Seni

"Bu,sudah saya ubah bagian yang ibu minta"aku berkata demikian kepada guru kesenianku

"Wah bagus sekali lukisanmu,jadi jauh lebih baik"puji guruku

"Eehm , buku yang saya kemarin pinjam belum selesai dibaca , apakah boleh dikembalikan nanti?" tanyaku

"Tentu saja boleh" katanya ramah

"Bakat melukismu sangat luar biasa , tapi sayang jika tidak dilanjutkan"kata guruku

Sebenarnya aku ingin melanjutkan bakat melukisku , tapi mama ingin aku masuk jurusan kedokteran. Aku nggak akan mungkin diijinin masuk kejurusanseni.

"Aku juga mau baca dong"kata galang tiba-tiba

"Ini orang kenapa bisa ada dimana-mana sih"kataku terkaget saat galang tiba-tiba nongol

"Selamat pagi bu"sapa galang pada guru kesenian

"Ooh , kalian berdua saling kenal ya?"tanya guru tersebut mengabaikan sapaan Galang

'Dia kenapa bisa ada disini?perasaanku jadi nggak enak'batinku

"Sampai ketemu Bu!, buku ibu saya kembalikan nanti saat sudah selesai membacanya"kataku berteriak sambil berlari

"Eh"Galang kebingungan dengan sikap Lala

Sesampainya dikoridor kelas 10 aku berhenti sejenak

"Hosh,hosh"aku berhenti dan mengatur napas

"Hei Lala kamu kenapa?"tanya rere

"Kamu kenapa lari-lari gitu sih"tanyanya sekali lagi

"Sial aku lihat sesuatu yang bikin sial"aku berteriak didepan Rere sambil mengacak-acak rambutku

"Kamu aneh deh akhir-akhir ini nggak kayak biasanya"kata Rere yang kebingungan

"Ah,masa sih?"aku bertanya

"Iya, biasanya nggak senang nggak sedih pasti selalu flat"kata rere

"Uuh" aku mendesah kecewa aku kira kenapa

"Eh habis ini kelas olahraga,kita kelapangan yuk" ajak rere

"Ok"aku menerima ajakannya

Sesampainya dilapangan aku dan rere memutuskan untuk bersandar di pinggir pembatas menikmati semilir angin yang menerpa wajah

"Lapangannya lumayan sepi ya"tanya rere

"Iya"

"Lala jujur deh apa sih yang kamu sembunyiin dari aku"tanya rere

"Nggak ada kok" elak Lala

"Hai lala, rere"sapa seseorang

"Wah ada kak Rey dan Galang"kata rere

"Kenapa Galang bisa bersama dengan kak Rey"aku bertanya dalam hati