Bubu duduk di meja makan dengan perasaan marah. Apa yang di lihatnya dari pagi sampai sore membuat hatinya meledak-ledak karena rasa cemburu yang sudah terbakar.
Bagaimana hatinya tidak cemburu melihat Amor seenak perutnya menggenggam tangan dan memeluk bahu Bian sepanjang jalan di Mall. Belum lagi menyuapi Bian dan membersihkan mulut Bian dengan tisu. Hatinya benar-benar telah terbakar api cemburu.
"Tidak bisa aku biarkan lagi! Bian benar-benar telah menguji kesabaranku. Apa Bian masih belum mengenal sifatku?" Ucap Bubu dengan rahangnya yang terlihat mengeras.
Bubu mudah sekali cemburu dan paling tidak suka dengan pengkhianatan!
"Belum lagi Amor yang lengket seperti lem pada Bian, Tuan Greg juga tidak ingat usia! Matanya seperti singa kelaparan saat melihat Bian!" Ucap Bubu memegang gelas minumannya dengan sangat kuat.