"Bian, kamu kenapa? Siapa dia? Katakan pada Daddy siapa yang Bian cintai?" Tanya Bubu dengan perasaan semakin terluka dengan rasa cinta Bian yang begitu besar padanya.
"Maaf Daddy, aku tidak bisa memberitahu Daddy. Biar Bian simpan sendiri perasaan ini." Ucap Bian menjauh dari hadapan Bubu dan berlari ke arah kamarnya.
Bubu masih terdiam dengan wajah memerah. Sungguh Bubu tak menginginkan ini terjadi. Bian kini sendiri dengan hatinya yang terluka.
"Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku tidak bisa melakukan apa-apa selain menjauh sementara waktu agar Bian bisa melupakan rasa cintanya. Aku yakin seiring waktu nanti Bian akan bisa melupakan perasaannya cintanya. Bian akan tumbuh menjadi gadis yang lebih dewasa yang lebih paham akan perasaannya." Gumam Bubu dengan perasaan yang pedih.
Dengan langkah gontai, Bubu pergi ke kamar Bian dan di lihatnya Bian masih menangis di kamarnya.
