Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Antara Sajad dan Sajadah

🇮🇩viraapriliansih
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.4k
Views
Synopsis
hati tertindih, perih menyelimuti. terasa sesak dan semakin sesak,hingga akhirnya hampa. semua yang di rencanakan sirna, memori berputar dan berhenti pada satu titik yang membuat kepala ku terasa sakit,kejadian itu, iya kejadian itu !!! yang membuat kehidupan ku seolah tanpa arah, apa yang sebenarnya terjadi pada ku,aku pun tak tau,aku benci dengan kehidupan ku ,kenapa aku tidak pernah merasa bahagia? padahal aku terlahir dalam keluarga yang berada, aku sendiri pun sudah menjadi seorang wanita sukses. tapi mengapa setiap langkah ku semua terasa tidak ada apa-apanya ,apa yang aku butuhkan sebenarnya? hanna bertanya-tanya sambil menatap langit-langit kamar almarhum ayah nya, iya ayah hanna sudah meninggal sejak satu tahun yang lalu,dan memang benar sejak satu tahun belakangan ini banyak kejadian yang menimpanya. "sudah hampir satu tahun ayah pergi, dan sudah hampir satu tahun pula hanna tidak pernah masuk ke kamar ini lagi" gumam nya sembari bangun dan berjalan menuju ke sebuah lemari milik ayahnya,di bukanya lemari tersebut, namun tidak ada apa-apa di dalam nya kecuali sebuah "SAJADAH"

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - inikah hidayah?

Setelah kejadian memilukan setahun yang lalu,hanna mulai merasakan sesuatu yang hampa dalam hidup nya,kehilangan dua orang yang sangat-sangat ia sayangi dalam kurun waktu yang hampir bersamaan, sudah satu tahun belakangan ini pula hanna tidak fokus dalam bekerja,bahkan banyak usaha-usaha yang ia geluti akhirnya terbang kalai dan akhirnya banyak usaha yang akhirnya gulung tikar, dan sekarang satu-satu usaha yang hanna miliki hanyalah sebuah restoran. Entahalah hanna seperti sudah tak punya semangat hidup,melihat hal ini ibunda hanna menjadi iba dan bingung bagaimana mengembalikan semangat anak satu-satunya tersebut

"sayangg makan yuk!!" eliza ibunda hanna menghampiri hanna yang sedang termenung di taman belakang rumah mereka

" rumah sepi ya bun, cuma kita berdua di rumah sebesar ini" lirih hanna menatap lurus tanpa melihat eliza

"sayangg, mau sampe kapan kamu seperti ini, ayah udah tenang disana nak,tugas kita hanya mendoakan agar ayah di tempatkan di surga-Nya"

Air mata hanna mulai menetes, dia tak habis pikir mengapa semua kebahagiaannya sirna,baginya tak ada guna nya semua harta tanpa ada orang-orang yang ia sayangi.

Hanna beranjak dari tempat duduk nya kemudian meninggalkan bunda nya dan masuk ke ruangan kerja ayah nya

Di lihat nya buku-buku yang tersusun rapi, ya ayah hanna adalah seorang yang gemar membaca buku,mulai dari buku ensiklopedia,novel,sejarah,bahkan buku-buku dongeng yang sering beliau baca kan saat hanna masih kecil masih tersimpan rapi

Hanna menatap lekat seluruh sudut ruangan dan matanya terfokus pada satu kitab yang berada di atas meja yang sering ayah nya baca sebelum matahari terbit,ya itu sebuah Al-Qur'an.

Melihat Al-Qur'an itu mata hanna kembali berkaca-kaca betapa ia rindu alunan ayat suci Al-Qur'an yang sering ayahnya bacakan sebelum adzan subuh berkumandang,hanna mendekati meja itu dan membuka Al-Qur'an tersebut,dan di lihat nya bacaan terakhir ayahnya yang sudah bertanda,betapa tersentaknya hati hanna ketika mata nya terfokus pada satu ayat yang sering ayah nya sampaikan padanya namun tidak pernah di dengarkan oleh hanna

Dimana ayat tersebut berbunyi

"dan katakanlah kepada

perempuan yang beriman,agar mereka menjaga pandangannya,dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya),kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka,atau para perempuan (sesama islam)  mereka,atau hamba sahaya yang mereka miliki,atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka mengentakkan kakinya agar di ketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan tobatlah kamu kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung" (QS. An-nur:31)

Hati hanna bergetar,dan ia menangis betapa ia sering mengabaikan nasehat ayah nya agar ia segera menutup aurat nya

Dengan tersedu-sedu hanna memeluk Al-Qur'an ayah nya

"inikah hidayah? " tanya hanna dalam hati