"Aku tidak bisa berpikir saat ini, aku tidak ingin terjadi sesuatu pada Dokter Damian." ucap Malika dengan kedua matanya berkaca-kaca.
"Apa kamu mencintai Damian, Malika?" tanya Karin dengan tiba-tiba.
Malika mengangkat wajahnya dengan wajah memerah mendengar pertanyaan Karin yang benar adanya.
"Benarkah Malika? apa yang aku katakan? kalau kamu mencintai Damian?" ucap Karin dengan tatapan penuh.
"Aku.... Aku bukan mencintainya, tapi aku sangat menghormatinya. Dan aku tidak ingin Dokter Damian menderita, aku hidup Dokter Damian bahagia Nyonya." ucap Malika dengan gugup.
"Jangan panggil aku Nyonya, panggil saja aku Karin. Kamu tahu Malika, apa yang kamu cemaskan pada Dokter Damian itu namanya Cinta. Kamu mencintai Dokter Damian. Sejak kapan kamu mencintai Damian Malika? ceritakan padaku. Dan bagaimana sandiwara ini terjadi?" tanya Karin sedikit tenang karena ada seseorang yang peduli pada Damian.