Setelah menghubungi Naoki, Karin segera menghubungi Aska dengan perasaan rindunya yang sudah tidak bisa di tahannya lagi.
"Hallo... sayang." panggil Karin dengan suara gugup seolah-olah sudah sewindu tidak bertemu.
"Karin?... Ya Tuhan Karin!! akhirnya kamu menghubungiku sayang." ucap Aska dengan kebahagiaan yang tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata.
"Ya sayang...aku menghubungimu karena aku segera pulang, aku sudah menemukan semua bukti yang kita inginkan." ucap Karin dengan hati yang berdebar-debar.
"Jadi benar apa yang dipikirkan Bramanto, kalau kamu pergi ada alasannya. Kenapa aku begitu bodohnya tidak percaya pada istriku sendiri. Kenapa rasa takut kehilangan lebih menguasaiku daripada rasa percayaku pada istriku yang sangat aku cintai." tanya Aska dengan suara pelan tidak tahu harus berkata apa selain mengutuk kebodohannya sendiri pada Karin.
