Karin menatap penuh wajah Aska, pikirannya telah salah kali ini. Aska tetap lurus di jalannya, tanpa tergoda wanita manapun.
"Aku yang minta maaf karena tidak bisa menolak untuk makan siang denganmu malah menerima ajakan orang lain, lain kali aku akan minta izin padamu." ucap Karin dengan wajah merasa bersalah.
"Tidak Rin, kamu tidak salah.. kamu sudah minta izin memberitahuku dengan mengirim pesan bukan? hanya aku belum sempat membacanya dan aku membacanya bersamaan dengan pesan dari Alice yang mengirim foto kalian yang terlihat bahagia dengan ada Arnest bersama kalian, aku jadi cemburu melihatnya." ucap Aska dengan tatapan cemburu.
"Bukan kamu saja yang cemburu sayang, aku juga cemburu. Bagaimana aku tidak cemburu mendengar Alice bilang kalau dari pagi telah bersamamu membahas kerjasama dan sudah menyimpan nomor teleponmu, dan kamu tidak bercerita apa-apa padaku." ucap Karin jujur juga dengan perasaannya.