"Dari siapa Ka? kenapa wajahmu jadi sangat pucat?" tanya Karin dengan tatapan penuh selidik.
"Tidak ada sayang, ayo kita tidur...aku sudah mengantuk sekali." ucap Aska tidak ingin Karin mengetahui tentang ancaman dari Sonya.
"Aska, kalau aku boleh memberi saran sebaiknya kamu mengajak salah satu dari mereka...bisa Edo atau Bram. Aku mencemaskanmu sayang, kamu terlihat tidak sehat." ucap Karin dengan tatapan cemas.
Aska terdiam sejenak memikirkan ucapan Karin.
"Kamu benar Rin, aku minta tolong Bramanto saja untuk menemaniku. Biar Kirana bisa bersamamu dan ada juga Edo yang bisa sewaktu-waktu melihatmu." ucap Aska dengan tersenyum agar Karin merasa tenang.
"Syukurlah kamu mendengarku, aku bisa sedikit tenang sekarang." ucap Karin mengusap wajah Aska dengan penuh cinta.
"Kita tidur ya sayang?" ucap Aska memeluk Karin dengan erat.
"Hm... senang ya, bisa memelukku saat tidur karena Arnest tidak ada di sini?" tanya Karin tiba-tiba menggoda Aska.