Fatin hanya bisa terdiam mendengar Edo yang telah mengclaim tubuhnya adalah hanya miliknya.
"Fatin.. apa kamu?" tanya Edo dengan wajah serius
"Edo, bukannya kita sepakat kita akan melakukannya kalau kita sudah saling mencinta?" ucap Fatin dengan hatinya yang semakin berdebar-debar.
"Ya tentu saja Fatin, kita akan melakukan setelah kita saling mencintai. Dan aku sudah mencintaimu Fatin, dan aku yakin kamu juga sudah mencintaiku. Benarkan yang aku bilang? kamu Juga sudah mencintaiku." ucap Edo menatap wajah Fatin dengan serius.
"Akkkuuu..aku." Fatin tidak bisa meneruskan kata-katanya, bibirnya terasa kelu untuk berucap.
Dengan hati penuh cinta, Edo meraih tengkuk leher Fatin dan menariknya pelan agar wajah Fatin dekat dengan wajahnya.
"Katakan Fatin, kamu juga mencintaiku bukan?" tanya Edo dengan suara lembut.
"Akkkuuu...aku." bibir Fatin masih terasa kelu. Jantungnya semakin berpacu dengan sangat cepat.