"Apakah kamu masih belum percaya kalau aku adalah saudara kembarmu Rin?" tanya Kirana dengan tatapan penuh.
"Aku bukannya tak percaya, aku hanya merasa semua ini begitu tiba-tiba. Aku tentu aku sangat bahagia, tapi aku takut kalau ternyata semua ini hanyalah mimpi." ucap Karin dengan kedua matanya yang sudah merebak.
"Pada awal aku juga tak percaya, tapi di saat aku ingat bagaimana rasanya kesepian tanpa orang tua dan saudara...aku berharap itu semua nyata, dan aku langsung mencarimu. Aku pergi ke Sangir ingin tahu keberadaan kalian. Aku tidak putus asa walau di sana semua orang tidak ada yang memberitahu apapun, hingga Edo menyuruhku pulang karena Aska memberikan aku kejutan. Dan ternyata kejutan Aska benar-benar membahagiakan hatiku. Aku bisa bertemu denganmu." ucap Kirana dengan suara pelan dan sedikit terbata-bata karena Isak tangisnya yang tertahan.