Dengan saputangannya yang selalu dia bawa, Dila mengompres Rizky dengan penuh perhatian.
"Nayla.. Nayla... maafkan aku." Rizky meracau karena demamnya sangat tinggi.
Hati Dila ikut merasakan kesedihan Rizky yang sangat merasa bersalah atas kematian Nayla dengan bayi yang di kandungnya.
"Nayla... maafkan aku, aku telah mengecewakanmu dengan sudah mencintai Dila... maafkan aku Nay... maafkan aku." ucap Rizky masih meracau tentang apa yang di dalam pikirannya.
Dila semakin sedih saat melihat setitik airmata yang menetes dari pelupuk mata Rizky.
"Mungkin selama ini kamu belum bisa melupakan rasa bersalah padamu pada Nayla kak, hingga kamu menghukum dirimu sendiri dengan rasa sakit yang semakin menutup hatimu untuk menerima cinta yang lain." ucap Dila sambil mengompres kening Rizky dengan sapu tangannya.
Beberapa kali Rizky masih memanggil nama Nayla dan juga nama dirinya.
Dengan penuh perasaan Dila mengusap wajah Rizky yang demamnya masih juga belum turun.
