"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu." bisik Aska lagi yang kali ini mengusap lembut ceruk leher Karin dan menciumnya dengan penuh perasaan.
Karin menjauhkan wajahnya dan mendorong sedikit dada Aska.
"Kalau kamu mencintaiku kenapa kamu membiarkan aku pergi, kenapa kamu tidak mencegahku?" tanya Karin dengan airmata yang masih membasahi wajahnya.
"Maafkan aku sayang, aku terpaksa membiarkanmu pergi, ada seseorang yang mengikutiku saat aku sampai di lantai satu sampai saat di kamar aku menemukanmu bersama Edo." jawab Aska dengan wajah kembali sedih.
Karin menatap Aska dengan perasaan penuh yang sangat percaya dengan perkataan suaminya.
"Maafkan aku Ka, aku telah membuatmu bersedih dan kecewa dengan melihat semua itu, sungguh aku tak tahu dengan apa yang terjadi tapi feel aku mengatakan semua ini hanyalah jebakan untukku." ucap Karin
"Ceritakan dari awal sayang, baru nanti kita bicara sama Edo." ucap Aska masih menutupi hatinya yang terluka.