Tangan kanan Aska bergerak sangat lemah, menyentuh pergelangan tangan Karin yang berada di atas perutnya.
Dengan sangat pelan jemari Aska mengusap lembut punggung tangan Karin.
Airmata Aska menetes keluar dari ujung matanya.
Karin yang sudah tidur nyenyak, seketika terbangun dengan jiwanya yang pergi entah kemana, matanya terpaku pada jemari Aska yang mengusap punggung tangannya dengan sangat lama.
Tubuh Karin tak mampu bergerak, bibir Karin pun terkatup rapat, tak sedikitpun Karin bergerak dari posisinya, Karin takut jika sedikit saja dia bergerak impiannya akan sirna begitu saja.
Mata Karin masih menatap penuh pada jemari Aska yang masih bergerak pelan mengusap lembut punggung tangannya.
"Ini bukanlah mimpi, aku melihatnya,...aku benar-benar melihatnya." gumam Karin namun tak menggerakkan sedikitpun jemarinya.
Karin masih ingin terus merasakan usapan hangat jemari Aska.
Selang beberapa menit jemari Aska tak bergerak namun jemarinya masih berada di punggung tangan Karin.