"Nathan." panggil Karin tiba-tiba.
Nathan menghentikan langkahnya, dan menoleh menatap Karin.
"Masuklah ke rumah, biar aku obati lukamu." ucap Karin masih berdiri di tempatnya. Karin tidak bisa berpangku tangan dengan lukanya Nathan karena telah menolong dirinya. Apalagi dengan cerita Nathan tentang masa lalu Aska yang pernah menghamili seorang wanita. Walaupun Karin sangat percaya dengan Aska, tak bisa di pungkiri, hatinya telah terusik akan kebenarannya.
"Duduklah Nat." ucap Karin, setelah Nathan dan dirinya berada di ruang dapur.
Nathan pun menuruti Karin tanpa kuasa menolak, dan yang sebenarnya Nathan senang akibat lukanya kedekatannya dengan Karin ada kemajuan.
"Bik Imah." panggil Karin pada Bik Imah yang lagi membersihkan piring-piring kotor.
"Ya Non Karin."
"Bisa di buatkan teh hangat di campur jeruk nipis ya Bik." ucap Karin pada Bik Imah.
"Buat siapa Rin?" tanya Nathan tak berani berharap kalau minuman itu untuknya.