Chereads / MyLove Story / Chapter 3 - Masa SMA

Chapter 3 - Masa SMA

Ketika waktu bergulir begitu cepat, rasanya waktuku di masa smp seperti hanya sebulan. ahkir² masa smp ku aku dan pacarku melaluinya dengan santai. kami yg kelas 9 sering datang kesekolah hanya untuk kumpul bersama teman² untuk bercanda tawa. akupun dan cinta pertama ku sering ketemu tapi tidak ada sepata kata pun terucap di mulut kami.

Ahkirnya waktu yang kami tunggu² pun telah tiba. Pengunguman hasil belajar kami selama 3 tahun. Pada waktu itu sudah sore hari, seorang guru mendatangi rumahku. Setelah berbicara panjang lebar dia ahkirnya menyerakan satu amplop padaku, dengan deg²an aku mengambilnya dan membukanya. Puji Tuhan saat itu aku sangat bersyukur karena yang tertera di sepucuk surat menyatakan kalau aku LULUS.

Keesokan harinya kami semua kelas 9 datang lagi di sekolah. Setelah semua telah terkumpul, kami melakukan Ibadah singkat dan Kepsek mengungumkan kalau semua kelas 9 berhak lanjut di Masa SMA. Itu artinya kami semua lulus.

Setelah beberapa hari kemudian, tampak kami semua sibuk untuk memilih sekolah mana yang kami ingin lanjutkan pendidikannya.

Sekolah yang tertanam dalam hatiku adalah sekolah di pusat kotaku. Aku dan satu temanku ingin melanjutkan pendidikan disana. Kamipun pergi untuk mendaftar di sekolah itu. Kami yang orang kampung spontan tidak mengetahui terlalu banyak tentang perkotaan. Namun tekad kami berdua memang sudah bulat, setelah selesai kamipun segerah pulang.

Waktu tes pun tiba. dan langsung dengan pengungumannya, kami berdua lulus. Dan langsung mengambil formulir lanjut untuk mendaftar kembali.

Disana ada beberapa senior kami yang tinggal juga di kampungku, tapi semuanya cewek² . Merekapun membantu kami untuk mengurus ini dan itu.

Ad juga teman seangkatan ku yg lanjut di kota ini tapi mereka berada di sekolah lain yang juga tidak jauh dari sekolah kami, kira² 200 meter jarak sekolah kami. tapi mereka juga cewek2 semua. hanya aku dan temanku mantex yang cowo. 4 orang lainya cewek semua.

Hari pertama masuk sekolah pun tiba, biasa² saja seperti sekolah lainya. Tapi saat² yang menggangguku pun tiba, senior² yang terlihat preman sekolah mulai meminta uang dan mengancam kami yang baru masuk. Tapi ada seniorku cewe yang satu kampung denganku yang membelaku, rupanya mereka sekelas dan berteman cukup dekat, dan tertolong lah aku. dan sejak saat itu akupun mulai tau dan dekat dengan preman² sekolah itu yang rumahnya tidak terlalu jauh dengan kos aku, terlebih lagi pemimpin mereka. Tapi walaupun sudah begitu akrab ujung²nya juga uang, tapi sudah tidak ada kata paksaan atau mengancam.