Namaku Nabilla Anindia Safira, biasa dipanggil Nabel. Saat ini aku telah menginjak usia ke 20 tahun. Aku baru saja lulus kuliah dengan predikat cumlaude di salah satu perguruan tinggi negri terbaik di kota Surabaya. Saat ini aku baru saja diterima bekerja di salah satu perguruan tinggi swasta di surabaya menjadi seorang pustakawan sesuai dengan bidang kuliah yg aku ambil dahulu.
Teman-temanku banyak yg mengatakan bahwa aku orangnya sangat asyik, ceria, ramah, dan supel. Sebenarnya aku juga tidak terlalu cantik, hanya saja banyak yg mengatakan kepadaku bahwa aku sangat manis dan imut *ehehehe, mungkin karena aku memiliki badan yg mungil, tidak tinggi semampai bak seorang model. Aku tidak pernah membeda-bedakan dalam berteman dengan perempuan, lelaki, kaya, sederhana, sama semua dimataku. Hanya saja jika aku berteman dengan lawan jenis banyak temanku yg salah mengartikan, bahwa sebenarnya aku memang tidak pernah memiliki rasa apapun dengan teman-temanku lawan jenis. *ralat
Sebenarnya aku memang tidak pernah memiliki perasaan yg lebih bahkan dengan pacarku, mantan-mantanku, kecuali Dino, Cinta Pertama, tetangga depan rumahku, sekaligus pacar pertamaku. Aku tidak tahu pasti mengapa aku tidak bisa mencintai lelaki lain kecuali Dino. Bahkan segala upaya telah aku lakukan untuk melupakannya, dari gontaganti pacar semasa sekolah, kuliah, bahkan hingga di cap sebagai Play Girl oleh teman-temanku. Tetapi aku masih tidak bisa mengusirnya dalam pikiranku. Padahal ini sudah terhitung lebih dari 7 tahun aku sudah tidak lagi bersamanya. bahkan kami sudah tidak pernah bertemu 3 tahun lamanya karena ia telah pindah rumah sewaktu kita baru lulus SMP. Meskipun kita sempat di pertemukan dalam satu bimbingan belajar di salahsatu bimbel yang cukup terkenal di kota kami sewaktu SMA, hanya saja waktu itu ia telah memiliki pacar baru.
Sebenarnya kalo bisa di definisikan Dino itu orangnya nggak romantis banget, cool, cuek banget apalagi kalo udah nge game bisa-bisa orang yang disampingnya bakalan jadi nyamuk, kulitnya sawo matang, alisnya tebal, hidung mancung, dan dia juga termasuk anak yg sangat pintar, bahkan jika dibandingkan denganku sebenernya jauh banget lebih pintar dia, dulu aja dia sering banget ngerjain PR ku ehehe, karena aku sebenernya termasuk orang yg moody-an jadi kalo nggak mood nggak bakal bisa konsentrasi. Dino anaknya juga nggak pernah aneh-aneh, dia bener-bener bukan anak badboy, bahkan dia tidak merokok seperti anak lelaki lain yg selalu menganggap 'jika tidak merokok tidak keren' , bersyukur sekali Dino bukan salah satu diantaranya, dia juga selalu rajin beribadah karena dia dari keluarga yang realigius, babahnya (ayahnya) merupakan seorang ustadz, mungkin Dino juga mau meneruskan seperti babahnya. Dino juga memiliki seorang kakak perempuan yang biasa kupanggil Mbak Memet yang juga merupakan salah satu teman bermainku dulu ketika kami masih bertetangga, tetapi hingga saat ini masih suka keluar bareng, meskipun udh jarang banget sih. Mbak Memet memiliki selisih usia 2 tahun dengan Dino, yg berarti memiliki selisih usia 3 tahun denganku, karena aku dan Dino memiliki selisih usia setahun, hanya saja karena aku terlalu cepat sekolah dulu, makannya aku dan Dino bisa dibilang sepantaran.
Bagaimanakah awal pertemuan kami dahulu sehingga bersemi Cinta Monyet diantara kami?? dan bagaimana pula kisahku ketika melawati hari demi hari bersama dengan bayangannya yg selalu menghantui pikiranku??? Akankah aku dapat bertemu lagi dengan Cinta Pertamaku itu?? atau justru bertemu dengan lelaki baru yang dapat membuatku merasakan jatuh cinta lagi???
jangan lupa like dan komen yaa gaes❤